1.
Cari tujuan
Pusat Sumber Belajar
Jawab
:
Tujuan pusat sumber belajar adalah
sebaagai berikut :
a. Tujuan
PSB yaitu meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran melalui
pemanfaatan berbagai sumber belajar secara maksimal dan melembaga.
b. Menyediakan
berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan kelas tradisional
c. Mendorong
penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk mencapai tujuan
program akademis dan kewajiban institusional lainnya
d. Memberikan
pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional, dan tindak lanjut untuk
pengembangan sistem pembelajaran yang ada.
e. Melaksanakan
latihan untuk para tenaga pengajar mengenai pengembangan sistem pembelajaran
dan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran.
f. Memajukan
usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan.
g. Menyebarkan
informasi yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai macam sumber belajar
dengan lebih efektif dan efesien
h. Menyediakan
pelayanan produksi bahan ajar
i.
Memberikan konsultasi untuk modifikasi
dan desai fasilitas sumber belajar.
j.
Membantu mengembangkan standar
penggunaan sumber-sumber belajar
k. Menyediakan
pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan
l.
Membantu dalam pemilihan dan pengadaan
bahan-bahan media dan peralatannya.
Dari
uraian tujuan khusus di atas, jelaslah bahwa pusat sumber belajar mempunyai
peranan yang cukup menentukan di dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi
proses pembelajaran.
Dengan
demikian dari awal hendaklah selalu kita sadari bahwa pusat sumber belajar
bukan semata-mata suatu tempat ataupun gudang penyimpanan berbagai macam
peralatan dan bahan pengajaran.
Misi
yang pertama dari pusat sumber belajar adalah pengembangan sistem pembelajaran
terpadu yang merupakan sarana utama untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kegiatan belajar dan mengajar. Segala fungsi dan kegiatan yang
dilaksanakan pusat sumber belajar, termasuk pengadaan, pelayanan perpustakaan
bahan pengajaran, dimaksudkan untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan misi
tersebut.
2.
Cari
perkembangan sumber belajar?
Jawab :
a.
Sumber
Belajar Praguru
Pada
zaman praguru, sumber belajar utamanya adalah orang dalam lingkungan keluarga
atau kelompok karena sumber belajar lainnya dianggap belum
ada atau masih sangat langka (Sadiman, 1989: 143). Bentuk benda yang digunakan
sebagai sumber belajar antara lain adalah : batu-batu, debu, daun-daunan, kulit
pohon, kulit binatang dan kulit karang. Isi pesan itu sendiri ada yang
disajikan dengan isyarat verbal dan ada yang menggunakan tulisan. Perbedaan ini
terletak pada tingkat kemajuan peradaban masing-masing suku bangsa itu sendiri.
Sumber belajar jumlahnya langka, sedangkan pencari pengetahuan jumlahnya lebih
banyak, maka pengetahuan diperoleh dengan coba-coba sendiri. Oleh sebab itu
kondisi pendidikan masih sederhana dan berada di bawah kontrol keluarga dan
anggota masyarakat, pendidikan masih tertutup, rumusan tujuan pembelajaran
tidak dirumuskan dalam kurikulum. Sehingga tidak ada keteraturan isi
pembelajaran.
b.
Lahirnya Guru sebagai Sumber Belajar
Utama
Pendidikan pada zaman praguru tahap
demi tahap berubah. Akibat perubahan itu terjadi pula perubahan pada sistem
pendidikan dan pada kondisi sumber belajar komponen lainnya dari sistem
tersebut. Dengan demikian terjadi perubahan pada cara pengelolaan, isi ajaran,
peranan orang, teknik yang digunakan, desain pemilihan bahan, namun demikian
sumber belajar masih sangat terbatas, sehingga kedudukan orang merupakan
belajar utama. Proses belajar tidak lagi ditangani oleh anggota keluarga,
tetapi sudah diserahkan kepada orang tertentu. Orang yang menangani secara
khusus tentang pendidikan disebut Guru dibantu dengan sumber belajar penunjang
yang berbentuk masih sederhana dan jumlahnya terbatas sekali. Oleh sebab itu
kelancaran Proses Instruksional dan Kualitas pendidikan sangat bergantung pada
kualitas guru.
c.
Sumber Belajar Dalam Bentuk Cetak
Adanya perkembangan industri yang
cepat, pada akhirnya dapat diproduksi peralatan dan bahan yang jumlahnya besar.
Dengan diketemukannya alat cetak, maka lahirlah sumber belajar baru yang
berbentuk cetak lainnya yang belum pernah ada sebelumnya. Konsekuensi
diketemukannya sumber belajar tersebut adalah terjadinya perubahan tugas dan
peranan guru dalam pembelajaran. Semula guru merupakan sumber belajar utama
yang mempunyai tugas sangat berat, dengan lahirnya sumber belajar cetak maka
tugas guru menjadi ringan. Contoh sumber belajar cetak adalah: buku, komik,
majalah, koran, panplet. Dengan lahirnya sumber belajar cetak ini, maka isi
pembelajaran dapat diperbanyak dengan cepat dan disebarkan ke berbagai pihak
dengan mudah, sehingga merupakan kejutan baru dalam sistem instruksional pada
saat itu.
d.
Sumber Belajar yang Berasal dari
Teknologi Komunikasi
Dengan diketemukannya berbagai alat dan bahan (hardware
dan software) pada abad 17, efeknya sangat besar terhadap sistem
pendidikan secara keseluruhan. Setelah timbul istilah teknologi dalam
pendidikan yang pada akhir perang dunia kedua mulai berubah menjadi ilmu baru
yang disebut teknologi pendidikan dan teknologi instruksional. Pengertian
teknologi dalam pendidikan populer dengan istilah audio visual, yakni
pemanfaatan bahan-bahan audio visual dan berbentuk kombinasi lainnya dalam
sistem pendidikan.
Pada akhir perang dunia kedua mulai timbul suatu
kecendrungan baru dalam bidang audiovisual kearah dua kerangka konseptual baru
yang paralel, yaitu teori komunikasi dan konsep sistem (AECT, 1977). Karena
pengaruh-pengaruh ilmu sosial seperti: psikologi, sosiologi, komunikasi, teori
belajar, maka cara mendesain sumber belajar lebih terarah, lebih spesipik dan
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Sumber belajar seperti ini
lebih populer dengan istilah media instruksional. Misalnya: program televisi
pendidikan, program radio pendidikan, film pendidikan, slide pendidikan,
komputer pendidikan dan lain-lain. Keempat perkembangan sejarah sumber belajar
ini oleh Eric Ashby dalam Sadiman (1989), disebut sebagai empat perkembangan
keajaiban yang terjadi dalam dunia pendidikan sehingga dianggap sebagai
revolusi pendidikan.
e. Sumber Belajar
yang Didesain dan Dimanfaatkan.
Sumber belajar
yang didesain untuk keperluan belajar telah banyak dikenal orang. Namun demikan
tidak semua sumber yang didesain untuk keperluan pendidikan. AECT dalam Miarso
(1986: 88) disebutkan bahwa ada kesangsian apakah fasilitas yang ada dalam
masyarakat, misalnya museum semuanya itu didesain khusus terutama untuk
pembelajaran peserta didik sekolah dalam bidang yang sesuai dengan kurikulum.
Kenyataan bahwa sumber-sumber ini dimanfaatkan untuk membantu belajar manusia,
membuat semuanya itu menjadi sumber belajar.
Kelompok yang
kedua, sumber yang dimanfaatkan, sama pentingnya dengan sumber belajar yang
didesain. Beberapa sumber dapat dimanfaatkan untuk memberikan fasilitas belajar
karena memang sumber itu khusus didesain untuk keperluan belajar. Inilah yang
disebut bahan atau sumber instruksional. Sumber yang lain, ada sebagian dari
kenyataan yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, namun dapat
ditemukan, diaplikasikan, dan digunakan untuk keperluan belajar. Inilah yang
disebut sebagai: Sumber belajar dari dunia nyata. Jadi, sebagian sumber menjadi
sumber belajar karena didesain untuk itu, sedangkan yang lainnya menjadi sumber
belajar karena dimanfaatkan.
0 komentar:
Posting Komentar