A.
Pengertian
Untuk lebih mengenal atau
mengetahui keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, mari kita simak
ilustrasi berikut ini
Bu Nani, guru Kelas IV di SD
Negeri Tidung pada suatu hari harus merangkap kelas V karena Bu Tini
berhalangan hadir. Untuk mengajar kelas tersebut, secara medadak Bu Tini
mendapat rencana. Kelas IV yang jumlahnya 22 orang dibaginy menjadi 5
kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 orang. Udin dan Abdi disuruh
bekerja sendiri karena mereka sangat cepat membaca. Kelompok dan anak yang
bekerja sendiri disuruh membaca satu wacana secara singkat dan kemudian
menjawab pertanyaan yang diberikan. Jika Udin dan Abdi sudah selesai
mengerjakan tugasnya mereka diminta membantu kelompok yang belum selesai.
Sementara Kelas IV bekerja. Bu Nani akan mengajar kelas , dan sewaktu-waktu
pergi ke Kelas IV untuk membantu kelompok.
|
Ilustrasi di atas menggambarkan
rencana mengajar kelompok kecil dan perorangan yang dibuat secara mendadak oleh
Bu Nani. Jika Kita kaji ilustrasi tersebut dengan cermat. Kita akan melihat
bahwa kelas IV dibagi menjadi 5 kelompok. Disamping itu, ada murid yang secara
perorangan karena keduanya biasanya bekerja sangat cepat. Jadi dalam waktu yang sama, Bu Nani
akan memadu Murid yang belajar perorangan dan secara kelompok. Dengan demikian
mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah belajar yang memungkinkan guru
dalam waktu yang sama menghadapi kelompok kecil dan murid yang bekerja secara
perorangan. Setiap kelompok dan perorangan mempunyai kesempatan untuk bertatap
muka dengan guru.
Mengajar kelompok kecil dan
perorangan merupakan bentuk mengajar klasikal biasa yang memungkinkan guru
dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok kecil yang belajar secara
kelompok dan beberapa orang siswa yang bekerja atau belajar secara perorangan.
Format mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih
akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk
belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan
dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta
adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan
pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk
kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik
(materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia.
Adapun alasan-alasan perlu
dikuasai guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan sebagai berikut :
a. Pada
dasarnya murid mempunyai kemampuan dan cara belajar yang berbeda. Dalam
pengajaran klasikal, guru memperlakukan murid dengan cara yang sama, sehingga
perbedaan kemampuan dan cara belajar murid hampir tak pernah mendapat
perhatian.
b. Pengajaran
kelompok kecil dan perorangan memungkinkan terjadinya hubungan antarpribadi
yang lebih akrab dan sehat antara guru dengan murid dan murid dengan murid.
c. Kadang-kadang
murid dapat lebih mudah belajar dengan cara mengajar temannya atau dengan cara
belajar bersama teman seperti mengerjakan tugas bersama dan bertukar pendapat.
d. Kegiatan
kelompok kecil memungkinkan murid terlihat lebih aktif falam belajar, sehingga
tanggung jawab murid dalam belajar juga menjadi lebih besar.
e. Sejalan
dengan kegiatan kelompok kecil, kegiatan individual atau perorangan juga
mempunyai berbagai kekurangan.
Keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan perlu dikuasai guru karena penerapannya dapat memenuhi
kebutuhan belajar siswa yang berbeda-beda. Selain itu, pembelajaran kelompok
kecil dan perorangan memberi kemungkinan terjadinya hubungan interpersonal yang
sehat antara guru dengan siswa, terjadinya proses saling belajar antara siswa
yang satu dengan lainnya, memudahkan guru dalam memantau pemerolehan belajar
siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, dapat menumbuhkembangkan
semangat saling membantu, serta memungkinkan guru dapat mencurahkan perhatiannya
pada cara belajar siswa tertentu sehingga dapat menemukan cara pendekatan
belajar yang sesuai bagi siswa tersebut.
B.
Komponen Keterampilan Mengajar
Kelompok Kecil Dan Perorangan
Komponen Keterampilan Mengajar
Kelompok Kecil Dan Perorangan Terdiri Dari:
a)
Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi,
Menerapkan
pendekatan perorangan dan kelompok kecil di dalam pembelajaran, butuh pemahaman
dan kepekaam guru terhadap siswa secara pribadi, mengenal karakter dan
kebutuhan anak dalam belajar. Guru juga harus memiliki keterampilan khusus
melakukan pendekatan psikologis akan menciptakan suasana keakraban antara siswa
dan guru. Suasana tersebut diciptakan antara lain dengan cara:
1. Menunjukkan
kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku siswa, baik secara
perorangan maupun dalam kelompok kecil.
2. Mendengarkan
dengan penuh rasa simpati gagasan yang dikemukakan siswa,
3. Merespon
secara positif pendapat siswa,
4. Membangun
hubungan berdasarkan rasa saling mempercayai,
5. Menunjukkan
kesiapan untuk membantu,
6. Menunjukkan
kesediaan untuk menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian, serta
7. Berusaha
mengendalikan situasi agar siswa merasa aman, terbantu, dan mampu menemukan
pemecahan masalah yang dihadapinya.
b) Keterampilan
mengorganisasikan kegiatan pembelajaran,
Pendekatan pembelajaran kelompok kecil membutuhkan
keterampilan guru sebagai organisator yang menata dan mengatur pembagian
anggota kelompoktugas didalam kelompok, aktivitas kelompok, aturan-aturan,
hubungan antar anggota, menyediakan alat, mengatur tempat, menyediakan waktu
yang cukup, dan lain-lain. Dalam hal ini guru juga bertugas memonitor aktivitas
setiap anak dan setiap kelompok kecil selama kegiatan berlangsung.
Agar dapat melaksanakan tugas sebagai organisator
dan monitoring pembelajaran tersebut, dibutuhkan keterampilan dengan cara:
1. Memberikan
orientasi umum tentang tujuan, tugas, dan cara mengerjakannya,
2. Memvariasikan
kegiatan untuk mencegah timbulnya kebosanan siswa dalam belajar,
3. Membentuk
kelompok yang tepat,
4. Mengkoordinasikan
kegiatan,
5. Membagi
perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa, serta
6. Mengakhiri
kegiatan dengan kulminasi.
Hal ini sekaligus merupakan pembelajaran terhadap sesama. Berbagai
kegiatan diatas sangat penting bagi guru agar dapat menerapkan pembelajaran
dengan pendekatan kelompok kecil secara efektif, serta menciptakan lingkungan
dan sumber belajar yang efektif bagi siswa.
c)
Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan
belajar
Tujuan
utama pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan perorangan dan kelompok kecil
adalah menciptakan sebuah pembelajran efektif, yang mampu mengatasi kesulitan
yang dihadapi siswa baik secara perorangan maupun secara kelompok dalam proses
pembelajaran. Target tersebut akan tercapai apabila guru memiliki keterampilan
berikut :
1. Memberi
penguatan secara tepat,
2. Melaksanakan
supervisi proses awal,
3. Melaksanakan
supervisi proses lanjut, serta
4. Melaksanakan
supervisi pemaduan.
d) Keterampilan
merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang ditampilkan dengan cara:
1. Membantu
siswa menetapkan tujuan belajar,
2. Merancang
kegiatan belajar,
3. Bertindak
sebagai penasihat siswa, serta
4. Membantu
siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri
C.
Variasi pengorganisasian
Penggunaan
variasi pengorganisasian dimaksudkan agar murid terhindar dari perasaan jenuh
dan membosankan, yang menyebabkan perasaan malas menjadi muncul. Variasi
penggorganisasian merupakan keterampilan guru dalam menggunakan bermacam-macam
kemampuan untuk mewujudkan tujuan belajar peserta didik sekaligus mengatasi
kebosanan atau kejenuhan dan menimbulkan minat, gairah, aktivitas belajar yang
efektif.
Variasi
pengorganisasian mencakup penggunaan pola interaksi multiarah artinya antara
guru dengan murid, murid dengan gur atau murid dengan murid. Variasi
pengorganisasian mencakup pengelompokan siswa, penataan ruang, daan variasi
pemanfaatan sumber belajar.
a. Variasi pengelompokan siswa
Dalam pembelajaran kelas rangkap, keaaktifan kelompok
merupakan salah satu kunci keberhasilan belajar siswa. Agar guru dapat
mengaktifkan kelompok sebaiknya memahami prinsip-prinsip dasar pembelajaran
kelas rangkap.
Dalam pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap pengelompokan
siswa merupakan suatu keharusan guna menjamin proses belajar siswa agar tetap
efektif. Mengenai pengelompokan belajar siswa ini terdapat beberapa variasi
yang dapat dipilih sesuai kebutuhan, yaitu :
1. Pengelompokan murid berdasarkan
kelasnya
2. Pengelompokan murid berdaasarkan
kesamaan kemampuan
3. Pengelompokan murid berdasarkan
kemampuan campuran
4. Pengelonmpokan berdasarkan
kompatibilitas murid.
5. Pengelompokan murid berdasarkan
kompatibilitas murid
6. Pengelompokan murid sesuai kebutuhan
pembelajaran.
b. Variasi penataan ruang
Penerapan
PKR dalam satu ruangan memerlukan penataan ruangan yang lebih kompleks daripada
PKR dalam 2 atau 3 ruangan. Untuk yang dilaksanakan dalam 2 atau 3 ruangan,
penataan ruangan dalam hal ini tempatm duduk murid dan papan tulis diatur atas
dasar kemudahan guru dalam mengelola secara bergilir kedua atau ketiga ruangan
tersebut.
c. Variasi sumber belajar
Sumber belajar mencakup segala sesuatu seperti manusia,
benda, alam sekitar, masyrakat, kepustakaan dan hasil kebudayaan yang
berpotensi member infomasi kepada siswa dalam belajar. berbagai sumber belajar
tersebut sebaiknya digunakan secara bervariasi dalam pembelajaran rangkap,
sehingga tetap terjaga kegairahan dan motivasi belajar siswa.
d. Variasi model implementasi
Model 1. Pelajaran diawali dengan pertemuan klasikal untuk
memberikan informasi dasar, penjelasan tentang tugas yang akan dikerjakan,
serta hal-hal lain yang dianggap perlu. Dalam model 1 ini setelah pertemuan
kelas, murid diberikan kesempatan untuk memilih kegiatan dengan bekerja dalam
kelompok atau bekerja secara perorangan.
Model 2. Pertama diawali dengan pengarahan atau penjelasan
secara klasikal tentang materi, tugas, serta cara yang digunakan. Setelah itu
langsung bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang diakhiri dengan laporan
kelompok.
Model 3. Pertemuan diawali dengan penjelasan secara
klasikal, setelah itu murid langsung bekerja secara perorangan dan kemudian
bergabung dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengolah hasil yang dicapai dan
diakhiri dengan laporan kelompok.
Model 4. Pertemuan diawali dengan penjelasan klasikal tentang
kegiatan atau tugas yang akan dilaksanakan. Setelah itu langsung bekerja secara
perorangan.
D.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam Mengajar
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan
a. Pembelajaran dilakukan
berdasarkan perbedaan individual Murid SD secara individual berbeda dalam
banyak hal. Perbedaan tersebut antara lain: berbeda dalam kemampuan berpikir,
karakteristik, berbeda secra emosional, berbeda daya tangkapnya, bakat, maupun
minatnya. Guru yang baik akan memberikan layanan secara khusus kepada murid
yang agak lambat menangkap materi pelajran.
Demikian dalam menghadapi perbedaan individual dapat dilakukan melalui
pembelajaran kelompok kecil. Misalnya siswa yang berkemampuan kurang dijadikan
satu kelompok, atau siswa yang tampak agresif jadi satu kelompok, kemudian
diberikan layanan bimbingan belajar secara khusus.
b. Memperhatikan dan melayani
kebutuhan murid Dalam pembelajaran kelas rangkap perlu memperhatikan dan
melayani kebutuhan murid. Murid berasal dari latar belakang keluarga yang tidak
sama, serta lingkungan kehidupan yang tidak sama pula sehingga memiliki
pengalaman hidup berbeda satu sama lain. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan
kebutuhan siswa. Seyogyanya guru memberikan layanan atau bimbingan belajar
kepada murid sesuai dengan perbedaan keperluan yang dimilikinya. Contoh, jika
dijumpai murid yang berkemampuan rendah maka perlu bimbingan secara perorangan
dan tugas disesuaikan dengan kemampuan. Jika ada murid yang tidak memiliki buku
cetak karena tidak mampu beli sedang yang lain memiliki, maka dapat dipinjami
buku milik sekolah., atau teman lain diminta untuk bersedia bersama-sama.
c. Mengupayakan proses belajar
mengajar yang aktif dan efektif . Hal ini yang diutamakan dalam pembelajaran,
bukan bagaimana guru mengajar, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana guru
mengajar agar murid melakukan tindak belajar secara aktif adan efektif. Unuk
mengaktifkan dan mengefektifkan murid belajar dalam proses belajar mengajar,
guru juga harus berusaha secara aktif memberikan bimbingan belajar. Tidak
seperti yang dikonotasikan murid aktif guru pasif atau yang penting murid aktif
sendiri sedang aktivitas guru tidak dipersoalkan . Contoh, saat guru memberi
tugas, atau diskusi kelompok, guru selalu berada di tengah kelompok untuk
memberikan bimbingan atau bantuan kepada murid dan memperhatikan kekompok atau
murid yang mengalami kesulitan mengerjakan tugas.
d. Merangsang tumbuh-kembangnya
kemampuan optimal murid Tugas guru sebagai pendidik di sekolah pada dasar
adalah membantu tumbuh-kembangnya murid secara optimal seluruh aspek
perkembangan, yaitu baik aspek intelektual, aspek emosional, aspek moral, aspek
bahasa, aspek social, maupun aspek fisik. Semua aspek tersebut
tumbuh-kembangnya menjadi tanggung jawab guru disekolah. Aspek moral,
emosional, social, dapat dilakukan melalui contoh teladan, cara atau pola asuh
guru terhadap murid berupa tutur kata. Sedangkan aspek bahasa peran guru jelas
sekali dalam proses belajar mengajar, yaitu penggunaan bahasa sesuai tingkat
perkembangan murid maupun penggunaan bahasa yang baik dan benar. Tumbuh-kembang
aspek fisik terutama dilakukan oleh guru pendidikan jasmani maupun oleh guru
kelas melalui kegiatan-kegiatan lain seperti senam pagi, berbaris, kegiatan
hari-hari besar dan sebagainya.
e. Pergeseran dari pengajaran
klasikal ke pengajaran kelompok kecil dan perorangan. Bagi guru yang sudah
biasa dengan pengajaran klasikal, sebaiknya dimulai dengan pengajaran kelompok,
kemudian secara bertahap kepada pengajaran perorangan. Tidak semua topik atau pokok bahasan dapat dipelajari secara
efektif dalam kelompok kecil maupun perorangan. Hal-hal yang bersifat umum seperti
pengarahan informasi umum sebaiknya diberikan dalam bentuk kelas besar. Contoh
jika murid diminta untuk membuktikan bahwa titik didih air 100⁰C melalui eksperimen maka
sebaiknya dilakukan pembelajaran kelompok kecil atau perorangan, tetapi jika
murid diminta untuk memahami sebuah konsep, prinsip, atau teori tentang tata
surya maka akan efektif jika pembelajaran dilakukan secara klasikal.
f. Langkah pengajaran kelmpok kecil
dan perorangan Dalam pengajaran kelompok kecil, langkah pertama adalah
mengorganisasi siswa, sumber, materi, ruangan, serta waktu yang diperlukan dan
diakhiri dengan kegiatan kulminasi yang dapat berupa rangkuman, pemantapan,
atau laporan. Dalam pengajaran perorangan guru harus mengenal murid secara
pribadi sehingga kondisi belajar dapat diatur. Kegiatan dalam pengajaran
perorangan dapat dilakukan melalui paket belajar atau bahan yang telah
disiapkan oleh guru. Contoh murid yang mengalami kesulitan soal matematika
perlu diberikan bimbingan belajar secara perorangan. Sedangkan siswa yang tidak
mengalami kesulitan diminta mengerjakan sendiri atau diperbolehkan bertanya
pada teman.
g. Menggunakan berbagai variasi
dalam pengorganisasiannya Variasi pengorganisasian mencakup variasi
pengelompokkan, variasi penataan ruang dan variasi sumber belajar. Ketiga
variasi tersebut perlu dilakukan dalam pembelajaran kelas rangkap. Mengingat
guru tidak dapat berperan dan mengontrol secara terus menerus terhadap semua kelompok besar. Contoh siswa tidak
selalu dalam kelompok yang sama tetapi sekali-kali diminta untuk memilih teman
yang disukai untuk berada dalam kelompoknya.
Sumber buku kemampuan dasar
mengajar karya edi soegito dan yuliani nurani
Samsun
BalasHapusNevşehir
Van
Bartın
Edirne
E5KZ
Antalya
BalasHapusAntep
Burdur
Sakarya
istanbul
X774O
Kocaeli
BalasHapusDenizli
Bartın
Kocaeli
Adana
BLL
Muğla
BalasHapusSamsun
Eskişehir
Sakarya
Kars
1AWT0X
https://titandijital.com.tr/
BalasHapusşırnak parça eşya taşıma
karabük parça eşya taşıma
yozgat parça eşya taşıma
samsun parça eşya taşıma
4İPU
https://titandijital.com.tr/
BalasHapusmersin parça eşya taşıma
osmaniye parça eşya taşıma
kırklareli parça eşya taşıma
tokat parça eşya taşıma
NN8822
ankara parça eşya taşıma
BalasHapustakipçi satın al
antalya rent a car
antalya rent a car
ankara parça eşya taşıma
6MXKZ
rize evden eve nakliyat
BalasHapusmuğla evden eve nakliyat
kırıkkale evden eve nakliyat
mardin evden eve nakliyat
istanbul evden eve nakliyat
LG2
BA5D4
BalasHapusKarapürçek Parke Ustası
Karabük Evden Eve Nakliyat
Kütahya Şehirler Arası Nakliyat
Malatya Evden Eve Nakliyat
Ankara Şehirler Arası Nakliyat
Karaman Şehirler Arası Nakliyat
Kırşehir Evden Eve Nakliyat
İstanbul Lojistik
Çerkezköy Yol Yardım
87EF9
BalasHapusCoin Nasıl Alınır
Bitcoin Çıkarma Siteleri
Bitcoin Giriş Nasıl Yapılır
Kripto Para Çıkarma
Bitcoin Nasıl Kazanılır
Expanse Coin Hangi Borsada
Caw Coin Hangi Borsada
Bitcoin Madenciliği Nedir
Referans Kimliği Nedir
2C2DB
BalasHapusBinance Referans Kodu
Tiktok Takipçi Hilesi
Pinterest Takipçi Hilesi
Instagram Beğeni Satın Al
Bitcoin Nasıl Üretilir
Onlyfans Beğeni Hilesi
Parasız Görüntülü Sohbet
Coin Oynama
Bitcoin Nasıl Alınır
6556E
BalasHapusGörüntülü Sohbet
Meta Coin Hangi Borsada
Youtube Beğeni Satın Al
Görüntülü Sohbet Parasız
Coin Madenciliği Nasıl Yapılır
Wabi Coin Hangi Borsada
Periscope Beğeni Satın Al
Binance Komisyon Ne Kadar
Bitcoin Nasıl Kazılır
F49D5
BalasHapusBaşkale
Gümüşova
Gazipaşa
Çelebi
Hanak
Oltu
Yakutiye
Bartın
https://izmirkizlari.com