Berita Terbaru :

Minggu, 02 Oktober 2011

PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT MODERN DAN SEDERHANA


                Kebudayaan jauh lebih luas dari pengetahuan individu, sehingga tak seorangpun dapat mengetahui lebih dari sebagian kecil dari padanya, namun kebudayaan demikian goyahnya sehingga kebudayaan tersebut hampir dapat dirobah seluruhnya dalam beberapa generasi. Jika karena beberapa alasan, seperti penaklukan oleh kekuasaan asing, orang muda gagal menerima warisan budayanya, maka budaya dari orang tuanya akan punah.
      A.      Beberapa Karakteristik Universal Dari Pendidikan
                Hampir semua kegiatan belajar yang sadar dari manusia mengandung tiga proses yaitu mendengarkan, memperhatikan, dan melakukan. Kebudayaan-kebudayaan tertentu memberikan penekanan yang berlainan terhadap sati atau terhadap yang lain dari proses-proses ini dan besarnya tekanan yang mereka berikan pada salah satu atau yang lainnya dalam mempelajari hal-hal tertentu. Dalam pendidikan Barat masa kini anak-anak membaca lebih banyak dari pada memperhatikan dan mendengar, meskipun keseimbangan bergesar sedikit karena pemakaian televise sebagai media dan karena banyak pendidikan terdiri dari “belajar melalui bekerja”.  
Lagi pula, sekolah-sekolah amerika sangat menekankan belajar melalui Tanya jawab, suatu metode yang mendorong anak-anak untuk berfikir bagi dirinya. Asal saja hal tersebut tidak hanya digunakan semata-semata untuk latihan sementara orang cina diharapkan untuk belajar umumnya melalui memperhatikan, anak-anak Pilaga, pada pihak lain belajar lebih banyak melalui kesalahan-kesalahan yang diperbaiki orang dewasa. Jika seorang anak menunjuk ke sebuah objek, umpamanya, dan salah menamainya, orang dewasa akan membetulkannya.  Semua kebudayaan menggunakan upah dari hukuman untuk mendorong belajar dan membetulkan perilaku yang salah. Upah itu bermacam-macam mulai dari memuji dan menghargai sampai pada pemberian hadiah, hukuman mulai dari tidak mebenarkan dan menertawakan sampai pada pengurungan dan pemukulan.
                Semua masyarakat menyembunyikan pengetahuan penting tertentu dari anak-anak. Orang changga mempertahankan superioritas orang laki-laki dengan menyatakan kepada anak perempuan bahwa orang laki-laki tidak berak, sementara orang Hopi mengatakan kepada anak-anak bahwa penari Kachina bukanlah manusia tetapi dewa-dewa. Masyarakat modern cenderung untuk memelihara anak-anak agar awam mengenai sex, meskipun mereka sering memperoleh fikiran-fikiran sembrono, biasanya dari anak yang lebih tua, dan mungkin bereksperimen sendiri dengan pengetahuan tersebut.
                Diseluruh dunia para remaja kelompok sebaya cenderung memperkuat konformitas budaya. Dalam masyarakat sederhana dan juga dalam masyarakat industri modern kelompok sebaya juga angota-anggotanya menjalankan standar moral orang tua mereka. Mereka dapat berbuat demikian sebab dalam kebudayaan ini anak-anak tidak lagi memperoleh kehidupan ekonomi mereka dari orang tua mereka, sebagai biasanya, mereka harus mencari sendiri.
                Kedudukan sosial guru-guru berbeda-beda sesuai dengan penghargaan masyarakat terhadap pengetahuan. Masyarakat-masyarakat seperti jepang dan cina yang memuja-muja pengetahuan, menghargai guru-guru mereka lebih tinggi dari pada masyarakat Amerika dan Eropa, yang kurang menghormati ilmu pengetahuan seperti adanya betapa besarpun mereka menilai aplikasi materialnya. Dalam bukunya The School Master, ilmuwan inggris abad 16 Roger Ancham, mengeluh Karena golongan aristokrasi membayar pembantunya lebih tinggi dari tutor anak-anak mereka. Sekarang, atlit professional dan pemain film menerima uang lebih banyak dari pada seseorang professor.
   B.      PERBANDINGAN ANTARA MASYARAKAT MODERN DAN MASYARAKAT SEDERHANA
Sebelum memperbandingan sistem pendidikan masyarakat modern dan masyarakat sederhana, terlebih dahulu akan diperbandingkan masyarakatnya sendiri. Konsep klasik tentang masyarakat sederhana adalah pandangan Robert Redfield tentang “folk society” sebagai suatu bentuk ideal yang kira-kira mendekati berbagai bentuk masyarakat non urban (termasuk orang eksimo dan petani Mexico). Masyarakat yang demikian adalah kecil, terasing, tidak atau setengah melek huruf, homogen, sangat terintegrasi, bersifat konsensus, dengan solidaritas kelompok yang tinggi dan pembagian keja yang sederhana. Banyak dari perilakunya bersifat kekeluargaan, tradisional, dan relatif statis. Anggota-anggotanya cenderung bersifat “inward looking”.
Bagib philosof zaman pencerahan, masyarakat sederhana merupakan cermin orang dalam keadaan alamiah sebelum terbentuknya pemerintahan tipe awal dari institusi-institusi masa kini. Apa yang menjadi pegangan antropolog sekarang? Pertama semakin beragam masyarakat yang dipelajari semakin kita temui elemen yang sama dari semua masyarakat, yang memungkinkan kita untuk membuat plot dan barangkali mengawasi jalannya perkembangan sosial budaya di masa depan. Berikutnya, karena lebih sederhana dan lebih terintegrasi dari masyarakat modern, lebih mudah memahami secara keseluruhan; pengkajian tentang mereka membentuk prolog yang cocok untuk mepertimbangkan kebudayaan yang lebih kompleks. Masyarakat modern sangat homogen; sebagian besar anggota-anggotanya memiliki pengetahuan dan perhatian yang sama dan biasa dengan pemikiran, sikap-sikap, dan aktifitas dari seluruh anggota masyarakat.
Dalam masyarakat industry modern – kompleks, terspesialisasi, dan rapat penduduknya – demikian banyak informasi telah terkumpul sehingga banyak orang tidak tahu lagi adanya pengetahuan, umpamanya, neurophysiology, atau cybernetics. Dalam kata-kata Jule Henry, “ ketika pengetahuan berkembang dalam suatu masyarakat, ketidaktahuan cenderung untuk meningkat pada individu-individu, karena mereka cenderung untuk mengetahui semakin sedikit dari jumlah informasi yang ada,”. Dilemma ini terutama terliihat pada guru-guru sekolah yang diharapkan akan mengajar berbagai mata pelajaran.
Kompleksitas yang tinggi dari kebudayaan modern cenderung membuat mereka kurang sensitive terhadap dampak dari emosi massa dibandingkan dengan masyarakat sederhana. Bagi kebanyakan orang barat suku sederhana kelihatan seperti kekanak-kanakan dalam hal perobahan perasaan yang cepat. Satu alasan bagi perbandingan yang tidak tepat ini adalah karena anggota-anggota masyarakat sederhana kurang biasa dibandingkan dengan orang barat dalam berfikir reflektif. Yang lain ialah kesegaman latar belakang dan pandangan dalam suku-suku sederhana mendorong munculnya reaksi yang sama terhadap stimuli yang sama. Dalam kebudayaan yang terdiversifikasi, dan dalam kebudayaan yang jamak seperti kebudayaan kita (Amerika), rata-rata anak dihadapkan kepada serangkaian pengaruh yang saling bersaing, seperti orang tua, guru, teman sebaya, dan televisi.
Dalam masyarakat modern unit keluarga yang tipikal ialah keluarga batin , yang terdiri dari suami-istri dan anak-anak. Dalam umumnya masyarakat sederhana unit keluarga adalah keluarga luas, atau kelompok kekerabatan, yang terdiri dari beberapa generasi yang diikat bersama melalui garis laki-laki, seperti dalam masyarakat Navaho. Kelompok kekerabatan biasanya mendiami tinggal bersama, masing-masing keluarga yang lebih kecil diam di pondok atau bahagian bangunan untuk dia sekeluarga.
Diantara kepercayaan modern ialah satu yang paling fundamental dan yang punya efek paling jauh adalah kepercayaan akan kemajuan (progress). Bagi orang modern masa depan, dengan sedikit pembatasan, bersifat terbuka. Dia percaya bahwa kondisi kemanusiaan, fisik dan spiritual, melalui penggunaan sain terhadap alam dan hubungan kemanusiaan, dapat diperbaiki hamper-hampir secara tidak terbatas. Bagi orang sederhana sebaliknya, skema benda-benda tidak bisa dirobah. Manusia dan lingkungannya membentuk satu kesatuan yang tidak bisa dibagi. Alam harus dilayani, tidak untuk dieksploitasi. Orang Indian amerika mempercayai bahwa dalam berburu binatang-binatang tertentu sipemburu dan binatang buruannya bekerja sama dengan alam dalam aktifitas suci, manusia menyediakan upacara, dan binatang menyediakan daging.
Dalam suku-suku sederhana individu ada hanya sebagai anggota dari komunitinya yang disesuaikan dengan susunan benda-benda yang tidak berubah-ubah. Dengan mengikuti tata cara masyarakat individu-individu akan selamat dan makmur. Beberapa suku, seperti Indian Wintu, tidak memliki wawasan tentang diri sendiri sebagai entity yang terpisah. Orang modern secara sosial lebih terasing. Dengan pertumbuhan urbanisme yang mendorong mobilitas dan spesialisasi dan melemahkan ikatan-ikatan kekeluargaan, rata-rata orang benar-benar berhubungan hanya dengan sebagian kecil dari kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakatnya dan dia memiliki sebagian saja pengertian dari hanya beberapa aktifitas kebudayaannya. Fakta ini memunculkan suatu tanggung jawab besar sistem pendidikan modern yaitu, memperkenalkan kepada generasi muda, betapa seingkatnya, lapangan luas kebudayaan yang biasanya tidak akan [ernah mereka hadapi sebagai pengalaman pertama.
Bila hampir semua anggota komunitas masyarakat sederhana menghayati asumsi-asumsi dasar yang sama, sedangkan sebaliknya dalam masyrakat maju orang cepat beedar dalam isu-isu yang besar tanpa menghancurkan kesatuan seluruh kebudayaan. Umpamanya, perang saudara di amerika, mungkin telah memecah masyarakata amerika tetapi perang tersebut tidak memecah kebudayaan amerika. Sementara sebuah masyarakat sederhana memenuhi kebutuhab yang relatif tetap dan dikenal semua masyarakat industry modern mesti terus menggerakkan roda eknomi. Karena ekonomi biasanya membaharui produk-produk lama dan membuat prodeuk-produk baru lebih cepat dari permintaan konsumen, ekonomi tersebut menciptakan sistem iklan untuk menjaga supaya permintaan meningkat sesuai dengan produksi. Pengrajin masyarakat sederhana sebaliknya menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan bilka barang tersebut diperlukan. Karena permintaan terhadap barangnya relatif mantap, dia tidak perlu mengiklankan atau juga tidak perlu para penjual. Demikianlah masyarakat sederhana stabil sebab kebutuhan anggota-anggotanya relatif terbatas, tetapi masyarakat modern resah dan dinamis, karena diasumsikan bahwa kebutuhan anggota-anggotanya tidak terbatas.
Masyarakat-masyarakat Barat modern secara teoritis tidak meletakkan batas terhadap pemilikan/harta yang mungkin ditumpuk orang karena itu kita punya permintaan yang henti-hentinya terhadap kekayaan, sebaliknya umumnya masyarakat sederhana mebatasi jumlah harta yang boleh dikumpulkan oleh seseorang, dan masyarakat menggunakan berbagai cara untuk membebaskan dirinya dari surplus yang secara budaya tidak disetujui,seperti pertukaran secara ritual, membagikan kepada saudara, membakarnya waktu upacara kematian, dan menggunakannya untuk membayar upacara. Kerja merusak lebih dalam ke dalam kehidupan masyarakat sederhana dibandingkan dengan dalam kehidupan pekerja modern. Karena suatu masyarakat sederhana menimbang segala-galanya dengan prinsip-prinsip yang telah baku, mereka cenderung untuk berubah sangat lambat. Karena itu beberapa perubahan dalam tradisi dalam langkah tarian atau gaya hiasan yang bagi seorang Barat hamir-hampir tidak terlihat, mungkin terlihat revolusioner oleh orang-orang masyarakar sederhana. Perobahan tiba-tiba dan hebat, sebagai akibat bencana atau intervensi Barat,mungkin akan menggoncangkan kebudayaan secara keseluruhan.
      C.      PERBANDINGAN PENDIDIKAN MODERN DAN SEDERHANA
Berbeda dengan anak modern, anak-anak masyarakat sederhana turut serta secara aktif dalam kehidupan masyarakat. Dari umur muda sekali dia diharapkan mempunyai tanggung jawab sesuai dengan kekuatannya dan pengalamannya, terutama dengan menolong keluarganya untuk memperoleh penghidupan. Anak laki-laki berburu dan menggiring binatang-binatang kecil dan anak-anak perempuan menolong di lading atau mengasuh adik-adik. Karena masyarakat sederhana mempunyai pengetahuan yang kurang terspesialisasi dan sedikit keterampilan yang akan diajarkan, dank arena cara hidup dikerjakan di muka semua orang tidak ada keperluan untuk menciptakan institusi yang terpisah bagi pendidikan seperti di sekola. Sebagai gantinya anak-anak memperoleh warisan budaya dengan mengamati dan meniru orang dewasa dalam berbagai kegiatan upacara-upacara berburu, festival pertanian dan panen. Konsep tentang realita orang modern, menerimanya kurang dalam konsepnya tentang realita orang modern menerimanya kurang dari pengalaman langsung dan lebih banyak menerima dari pengalaman kebudayaannya dibandingkan dengan orang-orang di masyarakat.
Dalam kebudayaan masyarakat sederhana agen pendidikan formal termasuk keluarga, kerabat dan upacara inistasi. Sekolah muncul relatif terlambat dalam sejarah sebuah kebudayaan, dan dalam beberapa kebudayaan tidak sama sekali. Berbagai kondisi yang meminta supaya sekolah muncul adalah :
1.       Perkembangan  agama yang melembaga dan kebutuhan untuk mendidik pendeta,
2.       Pertumbuhan dari dalam atau penaklukan dari luar, yang memerlukan persiapan administrasi sipil dan militer.
3.       Pembagian kerja yang menuntut pendidikan dalam teknik khusus dan dalam masyarakat industri, kebutuhan akan melek huruf sebagai prasyarat keterampilan vokasional;
4.       Konflik dalam masyarakat, yang mengancam nilai-nilai tradisional dan kepercayaan-kepercayaan dan yang akhirnya menjurus kepada penggunaan pendidikan untuk menguatkan penerimaan warisan budaya.
Transmisi budaya tidak pernah diserahkan kepada sekolah semata. Satu perbedaan yang sangat besar antara pendidikan dalam masyarakat sederhana dan masyarakat modern adalah pergeseran dari kebutuhan seorang individu untuk mempelajari sesuatu yang disetujui oleh setiap orang yang mereka setujui untuk mereka ketahui kearah apa yang dikatakan Margaret Mead “kemauan beberapa individu untuk mengajarkan sesuatu yang tidak disepakati bahwa siapapun mempunyai keinginan untuk tahu”. Anak-anak masyarakat sederhana pergi ke seorang ahli dalam sukunya untuk mempelajari apa yang dapat dipelajari tentang aktivitas tertentu, seperti menagnkap ikan, berburu, memasang perangkap dan maknanyadalam adat dan pengetahuan dari sukunya. Dia mempelajarinya tidak hanya karena hal tersebut secara universal disetujui bahwa ada hal-hal tertentu yang harus diketahuinya dengan meperkembangkan hubungan langsung bagi kehidupan sekarang dan masa depan, tetapi juga karena dia sendiri ingin mengetahuinya. Dengan ringkas dia belajar untuk kelanjutan hidupnya, umpamanya, jalan mana yang harus dia ikuti dan jalan mana yang harus dihindari, buah-buahan mana yang bisa dimakan dan yang mana yang beracun. Dengan menemani ayahnya, anaknya belajar berburu dengan benar-benar mebunuh binatang, dan saudara perempuannya belajar begaimana mengurus keluarga dan mengerjakan bersama kerja-kerja rumah tangga.
Kelesuan anak-anak modern terhadap pendidikan mempunyai sebab-sebab yang berlawanan, ketidakmampuannya menghubungkan informasi yang diperolehnya di sekolah dengan apa yang mesti dia ketahui supaya bekerja produktif dan menikmatinya dalam kehidupannya. Sementara anak-anak masyarakat sederhana selalu dalam hubungan yang intim dengan visi orang dewasa terhadap keteranpilan yang sedang dipelajarinya, sebaliknya anak-anak masyarakat modern pada umumnya terpisah secara fisik dan psikologi dari pekerjaan-pekerjaan dan pabrik-pabrik yang akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan  yang diajarkan kepadanya.
Kelihatannya banyak persoalan tergantung pada “consep of interest”. Perhatian anak-anak suku sederhana terhadap apa yang begitu jelas dan dekat berhubungan dengan dirinya tidaklah mungkin  lagi pada siswa-siswi sekolah modern. Sekarang tugas pendidikan adalah membangkitkan rasa ingin  tahu intelektual, yaitu perhatian terhadap pengetahuan terpisah dari aplikasi praktisnya. Hal ini tidak mudah, karena hal tersebut menuntut dari anak-anak suatu sikap yang tidak terpengaruh, disiplin, dan permainan inetelek yang tidak dating kepadanya dengan cepat tetapi itulah tanda dari orang berperadaban. Suatu masyarakat sederhana tidak mempunyai orang yang hanya berfungsi mengajar. Anggota-anggota suku yang lebih tua mengajar keluarganya yang lebih muda, walaupun untuk tujuan-tujuan tertentu seperti latihan untuk jadi pendeta, orang dewasa tertentu bisa dipilih. Sebagai hasilnya, mereka-mereka yang mengajar turut serta secara penuh dalam kehidupan masyarakat. Diantara kebudayaan-kebudayaan yang lebih maju beban pengetahuan yang akan diajarkan memerlukan seorang guru profesional yang dalam masyarakat Barat dewasa ini cenderung untuk dijauhkan dari kehidupan industry dan pengetahuan dan perdagangan dalam masyarakatnya.
Guru-guru dalam masyarakat sederhana mempraktekkan apa yang mereka ajarkan; pemburu mengajarkan memanah dan melempar peluru, petani mengajarkan bertani, an seterusnya. Dalam masyarakat modern, seorang guru ekonomi sekolah lanjutan tidak bisa sekalian menjadi eksekutif sebuah perusahaan atau agen iklan. Karena tidak mempunyai yang lain lagi yang akan diajarkan, selain dari yang dipraktekkan sehari-hari guru-guru dalam masyarakat sederhana mengawinkan mengajarkan dengan mengerjakan. Tambahan lagi, guru-guru dalam masyarakat sederhana sangat terikat tidak hanya kepada murid-muridnya, yang mungkin anggota kerabatnya, tetapi juga kepada hasil dari apa yang diajarkannya. Jika ia gagal mengkomunikasikan keterampilannya secara efektif, dia akan merasakan langsung akibatnya dengan sengera. Jika seorang anak tidak diajarkan secara tepat bagaimana berburu, gurunya mungkin akan kelapara. Guru di Barat tidak terlibat secaa langsung dengan sukses atau gagal muridnya, kurang merasakan insentif hidup atau mati untuk mengajar efektif. Dalam masyarakat sederhana mengajarkan dan belajar menjadi lebih muda sebab objek pengajaran selalu dapat diperoleh, apakah itu namanya tombak, bajak, atau topeng upacara. Walaupun begitu disejumlah masyarakat sederhana ada juga sejumlah pengetahuan khusu yang mesti diajarkan dengan jelas, karena pengetahuan ini dipercayai menjamin kelangsungan dan kesuburan masyarakat. Guru-guru amerika pada pihak lain, musti menjelaskan hal-hal yang sangat jauh terpisah dalam ruang dan waktu bagi dia dan murid-muridnya seperti hamlet, pemecahan nuklir, dan perdagangan budak. Jika dia mengajarkan pengetahuan tentang sejarah kuno, dia mesti mencoba menjelaskan relevansinya dengan kehidupan modern.
Makin besar jumlah pengetahuan dan makin kompleks keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan kebudayaan maka akan lama pendidikan berlangsung. Masyarakat modern mengajarkan anak-anak mereka lebih banyak pengetahuan dari pada masyarakat sederhana, menggunakan lebih banyak dalam pengajaran formal, meskipun waktunya makin kurang bagi masing-masing mata pelajaran yang diajarkan. Dengan demikian banyak yang akan diajarkan dari pada yang diajarkan dalam masyarakat sederhana, anak-anak dalam masyarakat modern berada dibawah tekanan lebih besar dari orang tua dan guru-guru untuk menguasai pelajaran yang ditentukan bagi orang seumurnya dalam waktu yang telah ditentukan. Peraturan resminya adalah bahwa masing-masing anak amerika harus mempelajari mata pelajaran baru hanya hanya bila ia telah siap untuk itu; walaupun begitu, ia terus didorong kearah standar yang ditentukan oleh temperamen dan bakatnya sendiri. Gejala yang biasa tentang rintangan mental mungkin adalah hasil dari terlalu beratnya beban dibandingkan dengan kemampuan anak. Suatu alasan mengapa kita mempelajari metode pendidikan masyarakat sederhana ialah untuk memperoleh metode pendidikan masytarakat sederhana ialah memperoleh pandangan yang lebih seimbang dan kritis mengenai sistem pendidikan kita. Jelas kita tidak bisa memindahkan praktek-praktek mereka ke dalam kebudayaan yang lebih kompleks dan besar dan mengharapkan berhasil, karena hal tersebut berarti kita memindahkannyadari konteks dimana ia berlaku, mengurus aspek-aspek tertentu dari kehidupan pendidikannya harus mendorong kita untuk mengatasi masalah-masalah kita sendiri dengan perspektif dan optimisme yang lebih besar.

Baca juga tulisan menarik lainnya

0 komentar:

Posting Komentar