Kebudayaan jauh
lebih luas dari pengetahuan individu, sehingga tak seorangpun dapat mengetahui lebih
dari sebagian kecil dari padanya, namun kebudayaan demikian goyahnya sehingga
kebudayaan tersebut hampir dapat dirobah seluruhnya dalam beberapa generasi.
Jika karena beberapa alasan, seperti penaklukan oleh kekuasaan asing, orang
muda gagal menerima warisan budayanya, maka budaya dari orang tuanya akan
punah.
A. Beberapa Karakteristik Universal Dari
Pendidikan
Hampir semua
kegiatan belajar yang sadar dari manusia mengandung tiga proses yaitu
mendengarkan, memperhatikan, dan melakukan. Kebudayaan-kebudayaan tertentu
memberikan penekanan yang berlainan terhadap sati atau terhadap yang lain dari
proses-proses ini dan besarnya tekanan yang mereka berikan pada salah satu atau
yang lainnya dalam mempelajari hal-hal tertentu. Dalam pendidikan Barat masa
kini anak-anak membaca lebih banyak dari pada memperhatikan dan mendengar,
meskipun keseimbangan bergesar sedikit karena pemakaian televise sebagai media
dan karena banyak pendidikan terdiri dari “belajar melalui bekerja”.
Lagi pula, sekolah-sekolah amerika sangat
menekankan belajar melalui Tanya jawab, suatu metode yang mendorong anak-anak
untuk berfikir bagi dirinya. Asal saja hal tersebut tidak hanya digunakan
semata-semata untuk latihan sementara orang cina diharapkan untuk belajar
umumnya melalui memperhatikan, anak-anak Pilaga, pada pihak lain belajar lebih
banyak melalui kesalahan-kesalahan yang diperbaiki orang dewasa. Jika seorang
anak menunjuk ke sebuah objek, umpamanya, dan salah menamainya, orang dewasa
akan membetulkannya. Semua kebudayaan
menggunakan upah dari hukuman untuk mendorong belajar dan membetulkan perilaku
yang salah. Upah itu bermacam-macam mulai dari memuji dan menghargai sampai
pada pemberian hadiah, hukuman mulai dari tidak mebenarkan dan menertawakan
sampai pada pengurungan dan pemukulan.
Semua masyarakat
menyembunyikan pengetahuan penting tertentu dari anak-anak. Orang changga
mempertahankan superioritas orang laki-laki dengan menyatakan kepada anak
perempuan bahwa orang laki-laki tidak berak, sementara orang Hopi mengatakan
kepada anak-anak bahwa penari Kachina bukanlah manusia tetapi dewa-dewa.
Masyarakat modern cenderung untuk memelihara anak-anak agar awam mengenai sex,
meskipun mereka sering memperoleh fikiran-fikiran sembrono, biasanya dari anak
yang lebih tua, dan mungkin bereksperimen sendiri dengan pengetahuan tersebut.
Diseluruh dunia
para remaja kelompok sebaya cenderung memperkuat konformitas budaya. Dalam
masyarakat sederhana dan juga dalam masyarakat industri modern kelompok sebaya
juga angota-anggotanya menjalankan standar moral orang tua mereka. Mereka dapat
berbuat demikian sebab dalam kebudayaan ini anak-anak tidak lagi memperoleh
kehidupan ekonomi mereka dari orang tua mereka, sebagai biasanya, mereka harus
mencari sendiri.
Kedudukan sosial
guru-guru berbeda-beda sesuai dengan penghargaan masyarakat terhadap
pengetahuan. Masyarakat-masyarakat seperti jepang dan cina yang memuja-muja
pengetahuan, menghargai guru-guru mereka lebih tinggi dari pada masyarakat
Amerika dan Eropa, yang kurang menghormati ilmu pengetahuan seperti adanya
betapa besarpun mereka menilai aplikasi materialnya. Dalam bukunya The School Master, ilmuwan inggris abad
16 Roger Ancham, mengeluh Karena golongan aristokrasi membayar pembantunya
lebih tinggi dari tutor anak-anak mereka. Sekarang, atlit professional dan
pemain film menerima uang lebih banyak dari pada seseorang professor.
B. PERBANDINGAN ANTARA MASYARAKAT MODERN DAN
MASYARAKAT SEDERHANA
Sebelum memperbandingan sistem pendidikan masyarakat
modern dan masyarakat sederhana, terlebih dahulu akan diperbandingkan
masyarakatnya sendiri. Konsep klasik tentang masyarakat sederhana adalah
pandangan Robert Redfield tentang “folk society” sebagai suatu bentuk ideal
yang kira-kira mendekati berbagai bentuk masyarakat non urban (termasuk orang
eksimo dan petani Mexico). Masyarakat yang demikian adalah kecil, terasing,
tidak atau setengah melek huruf, homogen, sangat terintegrasi, bersifat
konsensus, dengan solidaritas kelompok yang tinggi dan pembagian keja yang
sederhana. Banyak dari perilakunya bersifat kekeluargaan, tradisional, dan
relatif statis. Anggota-anggotanya cenderung bersifat “inward looking”.
Bagib philosof zaman pencerahan, masyarakat sederhana
merupakan cermin orang dalam keadaan alamiah sebelum terbentuknya pemerintahan
tipe awal dari institusi-institusi masa kini. Apa yang menjadi pegangan
antropolog sekarang? Pertama semakin beragam masyarakat yang dipelajari semakin
kita temui elemen yang sama dari semua masyarakat, yang memungkinkan kita untuk
membuat plot dan barangkali mengawasi jalannya perkembangan sosial budaya di
masa depan. Berikutnya, karena lebih sederhana dan lebih terintegrasi dari
masyarakat modern, lebih mudah memahami secara keseluruhan; pengkajian tentang
mereka membentuk prolog yang cocok untuk mepertimbangkan kebudayaan yang lebih
kompleks. Masyarakat modern sangat homogen; sebagian besar anggota-anggotanya
memiliki pengetahuan dan perhatian yang sama dan biasa dengan pemikiran,
sikap-sikap, dan aktifitas dari seluruh anggota masyarakat.
Dalam masyarakat industry modern – kompleks,
terspesialisasi, dan rapat penduduknya – demikian banyak informasi telah
terkumpul sehingga banyak orang tidak tahu lagi adanya pengetahuan, umpamanya,
neurophysiology, atau cybernetics. Dalam kata-kata Jule Henry, “ ketika
pengetahuan berkembang dalam suatu masyarakat, ketidaktahuan cenderung untuk
meningkat pada individu-individu, karena mereka cenderung untuk mengetahui
semakin sedikit dari jumlah informasi yang ada,”. Dilemma ini terutama
terliihat pada guru-guru sekolah yang diharapkan akan mengajar berbagai mata
pelajaran.
Kompleksitas yang tinggi dari kebudayaan modern
cenderung membuat mereka kurang sensitive terhadap dampak dari emosi massa
dibandingkan dengan masyarakat sederhana. Bagi kebanyakan orang barat suku
sederhana kelihatan seperti kekanak-kanakan dalam hal perobahan perasaan yang
cepat. Satu alasan bagi perbandingan yang tidak tepat ini adalah karena
anggota-anggota masyarakat sederhana kurang biasa dibandingkan dengan orang
barat dalam berfikir reflektif. Yang lain ialah kesegaman latar belakang dan
pandangan dalam suku-suku sederhana mendorong munculnya reaksi yang sama
terhadap stimuli yang sama. Dalam kebudayaan yang terdiversifikasi, dan dalam
kebudayaan yang jamak seperti kebudayaan kita (Amerika), rata-rata anak dihadapkan
kepada serangkaian pengaruh yang saling bersaing, seperti orang tua, guru,
teman sebaya, dan televisi.
Dalam masyarakat modern unit keluarga yang tipikal
ialah keluarga batin , yang terdiri dari suami-istri dan anak-anak. Dalam
umumnya masyarakat sederhana unit keluarga adalah keluarga luas, atau kelompok
kekerabatan, yang terdiri dari beberapa generasi yang diikat bersama melalui
garis laki-laki, seperti dalam masyarakat Navaho. Kelompok kekerabatan biasanya
mendiami tinggal bersama, masing-masing keluarga yang lebih kecil diam di
pondok atau bahagian bangunan untuk dia sekeluarga.
Diantara kepercayaan modern ialah satu yang paling
fundamental dan yang punya efek paling jauh adalah kepercayaan akan kemajuan
(progress). Bagi orang modern masa depan, dengan sedikit pembatasan, bersifat
terbuka. Dia percaya bahwa kondisi kemanusiaan, fisik dan spiritual, melalui
penggunaan sain terhadap alam dan hubungan kemanusiaan, dapat diperbaiki
hamper-hampir secara tidak terbatas. Bagi orang sederhana sebaliknya, skema
benda-benda tidak bisa dirobah. Manusia dan lingkungannya membentuk satu
kesatuan yang tidak bisa dibagi. Alam harus dilayani, tidak untuk
dieksploitasi. Orang Indian amerika mempercayai bahwa dalam berburu
binatang-binatang tertentu sipemburu dan binatang buruannya bekerja sama dengan
alam dalam aktifitas suci, manusia menyediakan upacara, dan binatang
menyediakan daging.
Dalam suku-suku sederhana individu ada hanya sebagai
anggota dari komunitinya yang disesuaikan dengan susunan benda-benda yang tidak
berubah-ubah. Dengan mengikuti tata cara masyarakat individu-individu akan
selamat dan makmur. Beberapa suku, seperti Indian Wintu, tidak memliki wawasan
tentang diri sendiri sebagai entity yang terpisah. Orang modern secara sosial
lebih terasing. Dengan pertumbuhan urbanisme yang mendorong mobilitas dan
spesialisasi dan melemahkan ikatan-ikatan kekeluargaan, rata-rata orang
benar-benar berhubungan hanya dengan sebagian kecil dari kelompok-kelompok yang
ada dalam masyarakatnya dan dia memiliki sebagian saja pengertian dari hanya
beberapa aktifitas kebudayaannya. Fakta ini memunculkan suatu tanggung jawab
besar sistem pendidikan modern yaitu, memperkenalkan kepada generasi muda,
betapa seingkatnya, lapangan luas kebudayaan yang biasanya tidak akan [ernah mereka
hadapi sebagai pengalaman pertama.
Bila hampir semua anggota komunitas masyarakat
sederhana menghayati asumsi-asumsi dasar yang sama, sedangkan sebaliknya dalam
masyrakat maju orang cepat beedar dalam isu-isu yang besar tanpa menghancurkan
kesatuan seluruh kebudayaan. Umpamanya, perang saudara di amerika, mungkin
telah memecah masyarakata amerika tetapi perang tersebut tidak memecah kebudayaan
amerika. Sementara sebuah masyarakat sederhana memenuhi kebutuhab yang relatif
tetap dan dikenal semua masyarakat industry modern mesti terus menggerakkan roda
eknomi. Karena ekonomi biasanya membaharui produk-produk lama dan membuat
prodeuk-produk baru lebih cepat dari permintaan konsumen, ekonomi tersebut
menciptakan sistem iklan untuk menjaga supaya permintaan meningkat sesuai
dengan produksi. Pengrajin masyarakat sederhana sebaliknya menghasilkan
barang-barang yang dibutuhkan bilka barang tersebut diperlukan. Karena
permintaan terhadap barangnya relatif mantap, dia tidak perlu mengiklankan atau
juga tidak perlu para penjual. Demikianlah masyarakat sederhana stabil sebab
kebutuhan anggota-anggotanya relatif terbatas, tetapi masyarakat modern resah
dan dinamis, karena diasumsikan bahwa kebutuhan anggota-anggotanya tidak
terbatas.
Masyarakat-masyarakat Barat modern secara teoritis
tidak meletakkan batas terhadap pemilikan/harta yang mungkin ditumpuk orang
karena itu kita punya permintaan yang henti-hentinya terhadap kekayaan,
sebaliknya umumnya masyarakat sederhana mebatasi jumlah harta yang boleh
dikumpulkan oleh seseorang, dan masyarakat menggunakan berbagai cara untuk
membebaskan dirinya dari surplus yang secara budaya tidak disetujui,seperti
pertukaran secara ritual, membagikan kepada saudara, membakarnya waktu upacara
kematian, dan menggunakannya untuk membayar upacara. Kerja merusak lebih dalam
ke dalam kehidupan masyarakat sederhana dibandingkan dengan dalam kehidupan
pekerja modern. Karena suatu masyarakat sederhana menimbang segala-galanya
dengan prinsip-prinsip yang telah baku, mereka cenderung untuk berubah sangat
lambat. Karena itu beberapa perubahan dalam tradisi dalam langkah tarian atau
gaya hiasan yang bagi seorang Barat hamir-hampir tidak terlihat, mungkin terlihat
revolusioner oleh orang-orang masyarakar sederhana. Perobahan tiba-tiba dan
hebat, sebagai akibat bencana atau intervensi Barat,mungkin akan menggoncangkan
kebudayaan secara keseluruhan.
C. PERBANDINGAN PENDIDIKAN MODERN DAN
SEDERHANA
Berbeda dengan anak modern, anak-anak masyarakat
sederhana turut serta secara aktif dalam kehidupan masyarakat. Dari umur muda
sekali dia diharapkan mempunyai tanggung jawab sesuai dengan kekuatannya dan
pengalamannya, terutama dengan menolong keluarganya untuk memperoleh
penghidupan. Anak laki-laki berburu dan menggiring binatang-binatang kecil dan
anak-anak perempuan menolong di lading atau mengasuh adik-adik. Karena
masyarakat sederhana mempunyai pengetahuan yang kurang terspesialisasi dan
sedikit keterampilan yang akan diajarkan, dank arena cara hidup dikerjakan di
muka semua orang tidak ada keperluan untuk menciptakan institusi yang terpisah
bagi pendidikan seperti di sekola. Sebagai gantinya anak-anak memperoleh
warisan budaya dengan mengamati dan meniru orang dewasa dalam berbagai kegiatan
upacara-upacara berburu, festival pertanian dan panen. Konsep tentang realita
orang modern, menerimanya kurang dalam konsepnya tentang realita orang modern
menerimanya kurang dari pengalaman langsung dan lebih banyak menerima dari
pengalaman kebudayaannya dibandingkan dengan orang-orang di masyarakat.
Dalam kebudayaan masyarakat sederhana agen pendidikan
formal termasuk keluarga, kerabat dan upacara inistasi. Sekolah muncul relatif
terlambat dalam sejarah sebuah kebudayaan, dan dalam beberapa kebudayaan tidak
sama sekali. Berbagai kondisi yang meminta supaya sekolah muncul adalah :
1.
Perkembangan
agama yang melembaga dan kebutuhan untuk mendidik pendeta,
2.
Pertumbuhan dari dalam atau penaklukan dari
luar, yang memerlukan persiapan administrasi sipil dan militer.
3.
Pembagian kerja yang menuntut pendidikan dalam
teknik khusus dan dalam masyarakat industri, kebutuhan akan melek huruf sebagai
prasyarat keterampilan vokasional;
4.
Konflik dalam masyarakat, yang mengancam
nilai-nilai tradisional dan kepercayaan-kepercayaan dan yang akhirnya menjurus
kepada penggunaan pendidikan untuk menguatkan penerimaan warisan budaya.
Transmisi budaya tidak pernah diserahkan kepada
sekolah semata. Satu perbedaan yang sangat besar antara pendidikan dalam
masyarakat sederhana dan masyarakat modern adalah pergeseran dari kebutuhan
seorang individu untuk mempelajari sesuatu yang disetujui oleh setiap orang
yang mereka setujui untuk mereka ketahui kearah apa yang dikatakan Margaret
Mead “kemauan beberapa individu untuk mengajarkan sesuatu yang tidak disepakati
bahwa siapapun mempunyai keinginan untuk tahu”. Anak-anak masyarakat sederhana
pergi ke seorang ahli dalam sukunya untuk mempelajari apa yang dapat dipelajari
tentang aktivitas tertentu, seperti menagnkap ikan, berburu, memasang perangkap
dan maknanyadalam adat dan pengetahuan dari sukunya. Dia mempelajarinya tidak
hanya karena hal tersebut secara universal disetujui bahwa ada hal-hal tertentu
yang harus diketahuinya dengan meperkembangkan hubungan langsung bagi kehidupan
sekarang dan masa depan, tetapi juga karena dia sendiri ingin mengetahuinya.
Dengan ringkas dia belajar untuk kelanjutan hidupnya, umpamanya, jalan mana
yang harus dia ikuti dan jalan mana yang harus dihindari, buah-buahan mana yang
bisa dimakan dan yang mana yang beracun. Dengan menemani ayahnya, anaknya belajar
berburu dengan benar-benar mebunuh binatang, dan saudara perempuannya belajar
begaimana mengurus keluarga dan mengerjakan bersama kerja-kerja rumah tangga.
Kelesuan anak-anak modern terhadap pendidikan
mempunyai sebab-sebab yang berlawanan, ketidakmampuannya menghubungkan
informasi yang diperolehnya di sekolah dengan apa yang mesti dia ketahui supaya
bekerja produktif dan menikmatinya dalam kehidupannya. Sementara anak-anak
masyarakat sederhana selalu dalam hubungan yang intim dengan visi orang dewasa
terhadap keteranpilan yang sedang dipelajarinya, sebaliknya anak-anak
masyarakat modern pada umumnya terpisah secara fisik dan psikologi dari
pekerjaan-pekerjaan dan pabrik-pabrik yang akan menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang diajarkan kepadanya.
Kelihatannya banyak persoalan tergantung pada “consep
of interest”. Perhatian anak-anak suku sederhana terhadap apa yang begitu jelas
dan dekat berhubungan dengan dirinya tidaklah mungkin lagi pada siswa-siswi sekolah modern.
Sekarang tugas pendidikan adalah membangkitkan rasa ingin tahu intelektual, yaitu perhatian terhadap
pengetahuan terpisah dari aplikasi praktisnya. Hal ini tidak mudah, karena hal
tersebut menuntut dari anak-anak suatu sikap yang tidak terpengaruh, disiplin,
dan permainan inetelek yang tidak dating kepadanya dengan cepat tetapi itulah
tanda dari orang berperadaban. Suatu masyarakat sederhana tidak mempunyai orang
yang hanya berfungsi mengajar. Anggota-anggota suku yang lebih tua mengajar
keluarganya yang lebih muda, walaupun untuk tujuan-tujuan tertentu seperti
latihan untuk jadi pendeta, orang dewasa tertentu bisa dipilih. Sebagai
hasilnya, mereka-mereka yang mengajar turut serta secara penuh dalam kehidupan
masyarakat. Diantara kebudayaan-kebudayaan yang lebih maju beban pengetahuan
yang akan diajarkan memerlukan seorang guru profesional yang dalam masyarakat
Barat dewasa ini cenderung untuk dijauhkan dari kehidupan industry dan
pengetahuan dan perdagangan dalam masyarakatnya.
Guru-guru dalam masyarakat sederhana mempraktekkan
apa yang mereka ajarkan; pemburu mengajarkan memanah dan melempar peluru,
petani mengajarkan bertani, an seterusnya. Dalam masyarakat modern, seorang
guru ekonomi sekolah lanjutan tidak bisa sekalian menjadi eksekutif sebuah
perusahaan atau agen iklan. Karena tidak mempunyai yang lain lagi yang akan
diajarkan, selain dari yang dipraktekkan sehari-hari guru-guru dalam masyarakat
sederhana mengawinkan mengajarkan dengan mengerjakan. Tambahan lagi, guru-guru
dalam masyarakat sederhana sangat terikat tidak hanya kepada murid-muridnya,
yang mungkin anggota kerabatnya, tetapi juga kepada hasil dari apa yang
diajarkannya. Jika ia gagal mengkomunikasikan keterampilannya secara efektif,
dia akan merasakan langsung akibatnya dengan sengera. Jika seorang anak tidak diajarkan
secara tepat bagaimana berburu, gurunya mungkin akan kelapara. Guru di Barat
tidak terlibat secaa langsung dengan sukses atau gagal muridnya, kurang
merasakan insentif hidup atau mati untuk mengajar efektif. Dalam masyarakat
sederhana mengajarkan dan belajar menjadi lebih muda sebab objek pengajaran
selalu dapat diperoleh, apakah itu namanya tombak, bajak, atau topeng upacara. Walaupun
begitu disejumlah masyarakat sederhana ada juga sejumlah pengetahuan khusu yang
mesti diajarkan dengan jelas, karena pengetahuan ini dipercayai menjamin
kelangsungan dan kesuburan masyarakat. Guru-guru amerika pada pihak lain, musti
menjelaskan hal-hal yang sangat jauh terpisah dalam ruang dan waktu bagi dia
dan murid-muridnya seperti hamlet, pemecahan nuklir, dan perdagangan budak.
Jika dia mengajarkan pengetahuan tentang sejarah kuno, dia mesti mencoba
menjelaskan relevansinya dengan kehidupan modern.
Makin besar jumlah pengetahuan dan makin kompleks
keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan kebudayaan maka akan lama
pendidikan berlangsung. Masyarakat modern mengajarkan anak-anak mereka lebih
banyak pengetahuan dari pada masyarakat sederhana, menggunakan lebih banyak
dalam pengajaran formal, meskipun waktunya makin kurang bagi masing-masing mata
pelajaran yang diajarkan. Dengan demikian banyak yang akan diajarkan dari pada
yang diajarkan dalam masyarakat sederhana, anak-anak dalam masyarakat modern
berada dibawah tekanan lebih besar dari orang tua dan guru-guru untuk menguasai
pelajaran yang ditentukan bagi orang seumurnya dalam waktu yang telah
ditentukan. Peraturan resminya adalah bahwa masing-masing anak amerika harus
mempelajari mata pelajaran baru hanya hanya bila ia telah siap untuk itu;
walaupun begitu, ia terus didorong kearah standar yang ditentukan oleh temperamen
dan bakatnya sendiri. Gejala yang biasa tentang rintangan mental mungkin adalah
hasil dari terlalu beratnya beban dibandingkan dengan kemampuan anak. Suatu
alasan mengapa kita mempelajari metode pendidikan masyarakat sederhana ialah
untuk memperoleh metode pendidikan masytarakat sederhana ialah memperoleh
pandangan yang lebih seimbang dan kritis mengenai sistem pendidikan kita. Jelas
kita tidak bisa memindahkan praktek-praktek mereka ke dalam kebudayaan yang
lebih kompleks dan besar dan mengharapkan berhasil, karena hal tersebut berarti
kita memindahkannyadari konteks dimana ia berlaku, mengurus aspek-aspek
tertentu dari kehidupan pendidikannya harus mendorong kita untuk mengatasi
masalah-masalah kita sendiri dengan perspektif dan optimisme yang lebih besar.
0 komentar:
Posting Komentar