Berita Terbaru :

Minggu, 02 Oktober 2011

EVALUASI FILM


“SINOPSIS”
Harry Potter telah berjalan jauh meninggalkan fantasi kanak-kanaknya, seiring dengan perkembangan usia dirinya dan penggemarnya. Tigabelas tahun berlalu sejak terbitnya buku pertama karya JK Rowling itu, dan 9 tahun sejak versi layar lebarnya menjadi fenomena di seluruh dunia, tibalah kini saat untuk berpisah. Film terakhir Harry Potter ini dipecah dua, dan bagian pertamanya tampil sebagai sebuah drama fantasi yang lebih matang, dewasa dan “manusiawi” dibandingkan film-film sebelumnya, tanpa kehilangan daya sihirnya.
‘Harry Potter and the Deathly Hollows Part 1′ dibuka dengan pidato Menteri Sihir Rufus Scrimgeour (Bill Nighy) yang menegaskan bahwa situasi masih aman dan terkendali. Ini seperti sebuah bantahan untuk menenangkan rakyat yang sebenarnya tengah dikuasai oleh kekuatan-kekuatan jahat dari alam kegelapan. Alkisah, setelah kematian Profesor Dumbledore, kekuatan Lord Voldemort (Ralph Fiennes) semakin merajalela, menanamkan kuku-kuku jahatnya di Kementerian Sihir, dan melanjutkan usahanya untuk membunuh Harry Potter.

Melalui Kementerian Sihir yang telah dikuasainya, Voldemort juga mengambil-alih kendali Sekolah Sihir Hoggwart sehingga Harry Potter dan temannya Ron dan Hermione melarikan diri dari sana. Film ini mengisahkan petualangan 3 penyihir yang telah beranjak dewasa itu setelah Hoggward tak lagi menjadi tempat yang nyaman bagi mereka. Dengan pengawalan Hagrid dan Mad-Eye, mereka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari kejaran orang-orang Voldermort. Tetapi perjuangan Mad-eye dalam perjalanan untuk membawa harry potter ke tempat lain gagal dan dia meninggal dalam perjalanan tersebut. Walaupun harry masih bisa sampai ke tempat tujuan bersama dengan hagrid dan teman-temannya.
Di bawah ancaman pembunuhan itu, Harry dan kawan-kawannya harus menyelesaikan misi Dumbledore yang belum selesai, yakni menemukan Horcruxes untuk melenyapkan kegelapan yang menguasai dunia. Dumbledore memberikan warisan terakhir berupa Deluminator kepada Ron, kitab ‘The Tales of Beetle the Bard’ untuk Hermione, dan Snitch untuk Harry Potter. Tidak hanya itu, Harry juga mendapat warisan Pedang Gryffindor. Namun, pedang ini tak diketahui keberadaannya. Harry harus mencarinya karena hanya dengan pedang itulah, Horcruxes bisa dipecahkan.
Dikerjakan oleh sutradara David Yates yang sebelumnya mengerjakan ‘The Order of The Phoenix’ dan ‘Half Blood Prince’, ‘Deathly Hollows Part 1′ menjadi film eksyen-petualangan yang seru, dan menyajikan ketegangan nyaris tanpa putus dari awal hingga akhir. Yang menarik, justru ketika ‘Harry Potter’ tiba pada seri yang paling gelap, unsur komedi dan dramanya muncul lebih intens. Dalam film ini, kita akan menyaksikan trio penyihir itu menghadiri resepsi pernikahan, hingga bagaimana mereka menjelajah kota London, masuk ke kafe memesan Capucino.
`           Daniel Radcliffe, Rupert Grint dan Emma Watson yang telah tumbuh menjadi aktor-aktris remaja melanjutkan aksinya, memainkan perannya masing-masing secara lebih emosional dan matang. Kita akan menyaksikan Harry Potter ciuman, Ron cemburu dan ngambek, Hermoione menampar Ron serta kekompakan mereka sebagai tiga sahabat yang tersesat di hutan, dan harus bahu-membahu mengatasi berbagai rintangan.
·        Sisi negative (kelemahan) :
1.      Dapat memberikan dampak negative pada anak tentang khayalan yang terlalu tinggi seperti sihir.  
2.      Tidak memperkenalkan pemeran tambahan sehingga penonton tidak mengetahui pemeran tambahan yang ada dalam film tersebut.
·         Sisi positif (Kelebihan) :
1.      Dapat memberikan sebuah motivasi bagi manusia tentang suatu kematian.
2.      Memberikan pelajaran tentang suatu persahabatan yang erat mampu melawan kejahatan yang ingin menghancurkan persahabatan tersebut.
3.      Film tersebut berbeda dengan bukunya yang terbit sehingga terjadi pemotongan film. Olehnya itu penonton akan bingung jika tidak membaca bukunya terkebih dahulu karena dalam film tersebut banyak kisah dalam buku tidak dimasukkan dalam adegan pembuatan film ini.
·         EVALUASI :
1.      Seharusnya film ini memberikan sensor pada adegan yang berbau porno karena film ini dapat ditonton oleh anak-anak.
2.      Sebaiknya film ini lebih menceritakan bagaimana karakter pemeran-pemeran tambahan yang ada dalam seri terbaru film ini.
3.      Sebaiknya adegan yang lebih berbahaya bagi dunia pendidikan khususnya di Indonesia ini disensor.

Baca juga tulisan menarik lainnya

0 komentar:

Posting Komentar