“SINOPSIS”
Harry Potter
telah berjalan jauh meninggalkan fantasi kanak-kanaknya, seiring dengan
perkembangan usia dirinya dan penggemarnya. Tigabelas tahun berlalu sejak
terbitnya buku pertama karya JK Rowling itu, dan 9 tahun sejak versi layar
lebarnya menjadi fenomena di seluruh dunia, tibalah kini saat untuk berpisah.
Film terakhir Harry Potter ini dipecah dua, dan bagian pertamanya tampil
sebagai sebuah drama fantasi yang lebih matang, dewasa dan “manusiawi”
dibandingkan film-film sebelumnya, tanpa kehilangan daya sihirnya.
‘Harry Potter
and the Deathly Hollows Part 1′ dibuka dengan pidato Menteri Sihir Rufus
Scrimgeour (Bill Nighy) yang menegaskan bahwa situasi masih aman dan
terkendali. Ini seperti sebuah bantahan untuk menenangkan rakyat yang
sebenarnya tengah dikuasai oleh kekuatan-kekuatan jahat dari alam kegelapan.
Alkisah, setelah kematian Profesor Dumbledore, kekuatan Lord Voldemort (Ralph
Fiennes) semakin merajalela, menanamkan kuku-kuku jahatnya di Kementerian
Sihir, dan melanjutkan usahanya untuk membunuh Harry Potter.
Melalui
Kementerian Sihir yang telah dikuasainya, Voldemort juga mengambil-alih kendali
Sekolah Sihir Hoggwart sehingga Harry Potter dan temannya Ron dan Hermione
melarikan diri dari sana. Film ini mengisahkan petualangan 3 penyihir yang
telah beranjak dewasa itu setelah Hoggward tak lagi menjadi tempat yang nyaman
bagi mereka. Dengan pengawalan Hagrid dan Mad-Eye, mereka berpindah-pindah dari
satu tempat ke tempat lain untuk menghindari kejaran orang-orang Voldermort.
Tetapi perjuangan Mad-eye dalam perjalanan untuk membawa harry potter ke tempat
lain gagal dan dia meninggal dalam perjalanan tersebut. Walaupun harry masih
bisa sampai ke tempat tujuan bersama dengan hagrid dan teman-temannya.
Di bawah
ancaman pembunuhan itu, Harry dan kawan-kawannya harus menyelesaikan misi
Dumbledore yang belum selesai, yakni menemukan Horcruxes untuk melenyapkan
kegelapan yang menguasai dunia. Dumbledore memberikan warisan terakhir berupa
Deluminator kepada Ron, kitab ‘The Tales of Beetle the Bard’ untuk Hermione,
dan Snitch untuk Harry Potter. Tidak hanya itu, Harry juga mendapat warisan
Pedang Gryffindor. Namun, pedang ini tak diketahui keberadaannya. Harry harus
mencarinya karena hanya dengan pedang itulah, Horcruxes bisa dipecahkan.
Dikerjakan oleh
sutradara David Yates yang sebelumnya mengerjakan ‘The Order of The Phoenix’
dan ‘Half Blood Prince’, ‘Deathly Hollows Part 1′ menjadi film eksyen-petualangan
yang seru, dan menyajikan ketegangan nyaris tanpa putus dari awal hingga akhir.
Yang menarik, justru ketika ‘Harry Potter’ tiba pada seri yang paling gelap,
unsur komedi dan dramanya muncul lebih intens. Dalam film ini, kita akan
menyaksikan trio penyihir itu menghadiri resepsi pernikahan, hingga bagaimana
mereka menjelajah kota London, masuk ke kafe memesan Capucino.
` Daniel Radcliffe, Rupert Grint dan Emma Watson yang telah
tumbuh menjadi aktor-aktris remaja melanjutkan aksinya, memainkan perannya
masing-masing secara lebih emosional dan matang. Kita akan menyaksikan Harry
Potter ciuman, Ron cemburu dan ngambek, Hermoione menampar Ron serta kekompakan
mereka sebagai tiga sahabat yang tersesat di hutan, dan harus bahu-membahu
mengatasi berbagai rintangan.
·
Sisi negative
(kelemahan) :
1.
Dapat
memberikan dampak negative pada anak tentang khayalan yang terlalu tinggi
seperti sihir.
2.
Tidak
memperkenalkan pemeran tambahan sehingga penonton tidak mengetahui pemeran
tambahan yang ada dalam film tersebut.
·
Sisi positif (Kelebihan)
:
1.
Dapat
memberikan sebuah motivasi bagi manusia tentang suatu kematian.
2.
Memberikan
pelajaran tentang suatu persahabatan yang erat mampu melawan kejahatan yang
ingin menghancurkan persahabatan tersebut.
3.
Film
tersebut berbeda dengan bukunya yang terbit sehingga terjadi pemotongan film.
Olehnya itu penonton akan bingung jika tidak membaca bukunya terkebih dahulu
karena dalam film tersebut banyak kisah dalam buku tidak dimasukkan dalam
adegan pembuatan film ini.
·
EVALUASI :
1.
Seharusnya
film ini memberikan sensor pada adegan yang berbau porno karena film ini dapat
ditonton oleh anak-anak.
2.
Sebaiknya
film ini lebih menceritakan bagaimana karakter pemeran-pemeran tambahan yang
ada dalam seri terbaru film ini.
3.
Sebaiknya
adegan yang lebih berbahaya bagi dunia pendidikan khususnya di Indonesia ini
disensor.
0 komentar:
Posting Komentar