Berita Terbaru :

Selasa, 16 April 2013

PENGEMBANGAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN


 
A.   Pengembangan manajemen pembelajaran
Selama ini, berbagai macam pengembangan dan pelatihan telah dilakukan dalam rangka peningkatan mutu dalam hal kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi perlu diingat bahwa diperlukan pengelolaan sekolah yang baik untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di suatu sekolah. Pelatihan ini dirancang sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan kemampuan manajerial bagi para guru dan pengelola sekolah. Diharapkan sekolah dapat mengoptimalkan sumberdaya internal untuk mendukung kelancaran pelaksanaanmanajemen.

      Pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi para guru terutama pengelola sekolah untuk mengetahui berbagai strategi yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di masing-masing sekolah. Strategi yang akan dibahas mencakup meningkatkan partisipasi orangtua, komite sekolah, masyarakat dalam rangka pengembangan pendidikan dan mengembangkan program kemitraan dengan pemerintah dan instansi lain yang relevan dalam rangka pemberdayaan sumber-sumber untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Diharapkan pelatihan ini akan menumbuhkan kemandirian, motivasi dan inisiatif guru dan pengelola sekolah dalam rangka efisiensi penyelenggaraan pendidikan di masing-masing sekolahnya.

  1. Pengimplementasian pengembangan pembelajaran
Praktek manajemen menunjukkan bahwa fungsi atau kegiatan manajemen seperti planing, organizing, actuating, dan controling secara langsung atau tidak langsung selalu bersangkutan dengan unsure manusia, planning dalam manajemen adalah ciptaan manusia, organizing selain mengatur unsure manusia, actuating adalah proses menggerakkan manusia-manusia anggota organisasi, sedang controlling diadakan agar pelaksanaan manajemen (manusia-manusia)selalu dapat meningkatkan hasilnya. Dari fakta di atas dapatlah dibenarkan bahwa pendapat yang menyatakan sukses tidaknya suatu organisasi untuk bagian yang besar tergantung kepada orang-orang yang menjadi anggotanya. Betapa pun sempurnanya rencana-rencana, organisasi dan pengawasan penelitiannya, bila orang-orang tidak mau melekukan pekerjaan yang diwajibkan atau bila mereka tidak dapat menjalankan tugas yang diwajibkan kepadanya tidak akan diperoleh hasil yang sesuai atau optimal.

C.     Pengertian Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah
Dalam pengimplementasian konsep ini, sekolah memiliki tanggung jawab untuk mengelola dirinya berkaitan dengan permasalahan administrasi, keuangan dan fungsi setiap personel sekolah di dalam kerangka arah dan kebijakan yang telah dirumuskan oleh pemerintah. Bersama - sama dengan orang tua dan masyarakat, sekolah harus membuat keputusan, mengatur skala prioritas disamping harus menyediakan lingkungan kerja yang lebih profesional bagi guru, dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta keyakinan masyarakat tentang sekolah/pendidikan. Kepala sekolah harus tampil sebagai koordinator dari sejumlah orang yang mewakili berbagai kelompok yang berbeda di dalam masyarakat sekolah dan secara profesional harus terlibat dalam setiap proses perubahan di sekolah melalui penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kualitas total dengan menciptakan kompetisi dan penghargaan di dalam sekolah itu sendiri maupun sekolah lain. Ada empat hal yang terkait dengan prinsip - prinsip pengelolaan kualitas total yaitu; (i) perhatian harus ditekankan kepada proses dengan terus - menerus mengumandangkan peningkatan mutu, (ii) kualitas/mutu harus ditentukan oleh pengguna jasa sekolah, (iii) prestasi harus diperoleh melalui pemahaman visi bukan dengan pemaksaan aturan, (iv) sekolah harus menghasilkan siswa yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap arief bijaksana, karakter, dan memiliki kematangan emosional. Sistem kompetisi tersebut akan mendorong sekolah untuk terus meningkatkan diri, sedangkan penghargaan akan dapat memberikan motivasi dan meningkatkan kepercayaan diri setiap personel sekolah, khususnya siswa. Jadi sekolah harus mengontrol semua semberdaya termasuk sumber daya manusia yang ada, dan lebih lanjut harus menggunakan secara lebih efisien sumber daya tersebut untuk hal - hal yang bermanfaat bagi peningkatan mutu khususnya. Sementara itu, kebijakan makro yang dirumuskan oleh pemerintah atau otoritas pendidikan lainnya masih diperlukan dalam rangka menjamin tujuan - tujuan yang bersifat nasional dan akuntabilitas yang berlingkup nasional.

  1. Kerangka kerja dalam manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
a.      Sumber daya; sekolah harus mempunyai fleksibilitas dalam mengatur semua sumber daya sesuai dengan kebutuhan setempat.
b.      Pertanggung-jawaban (accountability); sekolah dituntut untuk memilki akuntabilitas baik kepada masyarakat maupun pemerintah. Hal ini merupakan perpaduan antara komitment terhadap standar keberhasilan dan harapan/tuntutan orang tua/masyarakat.
c.       Kurikulum; berdasarkan kurikulum standar yang telah ditentukan secara nasional, sekolah bertanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum baik dari standar materi (content) dan proses penyampaiannya.
d.      Personil sekolah; sekolah bertanggung jawab dan terlibat dalam proses rekrutmen (dalam arti penentuan jenis guru yang diperlukan) dan pembinaan struktural staf sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan staf lainnya).











Baca juga tulisan menarik lainnya

0 komentar:

Posting Komentar