Berita Terbaru :

Selasa, 20 Maret 2012

KLASIFIKASI DAN PEMANFAATAN PUSAT SUMBER BELAJAR

A.     Klasifikasi Pusat Sumber Belajar
Proses belajar mengajar atau kegiatan belajar mengajar diartikan sebagai proses belajar dalam diri siswa yang terjadi baik karena ada yang secara langsung mengajar (guru atau instruktur) ataupun secara tidak langsung. Pada proses belajar secara tidak langsung siswa secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar. Dari semua sumber belajar, AECT mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 6 (enam) komponen, yaitu :
a)      Message (pesan) Yaitu informasi atau ajaran yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi atau mata kuliah, atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta didik, dan sebagainya.
b)      People (orang) Yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengelola dan penyaji pesan. Termasuk kelompok ini misalnya guru atau dosen, peserta didik, tutor , dan lain- lain.
c)      Material (bahan) Yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat atau perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai program media termasuk kategori material seperti transport, slide, film, audio, video, majalah, buku dan lain sebagainya.
d)     Device (alat) Yakni sesuatu (perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Misal OHP, slide, video, tape, radio, TV.
e)      Tecnique (teknik) Yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan pesan. Misalnya pengajaran berprogram atau modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab, dan lain sebagainya.
f)       Setting (lingkungan) Yaitu situasi atau suasana sekitar di mana pesan disampaikan baik lingkungan fisik seperti ruang kelas, gedung, sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman atau lapangan, juga lingkungan non fisik seperti suasana belajar itu sendiri, tenang, ramai, lelah, dan lain sebagainya.

B.     Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar

Pengertian pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber belajar (Seels and Richey, 1994:14). Menurut Clark, ada lima aspek pemanfaatan yaitu: Media sebagai teknologi mesin; Media sebagai tutor ; Media sebagai pengubah perilaku ;
Media sebagai pemotivasi belajar ; Media sebagai alat berpikir dan memecahkan masalah. Pengertian sumber belajar adalah apa saja (orang, bahan, alat, teknik, lingkungan) yang mendukung serta memungkinkan memberikan kemudahan dan kelancaran terjadinya belajar, serta memungkinkan terjadinya interaksi antara pemelajar dengan sumber belajar tersebut. Kegiatan belajar, sering dikaitkan dengan kegiatan mengajar. Begitu eratnya kaitan itu, sehingga keduanya sulit dipisahkan. Dalam percapakan sehari-hari kita secara spontan sering mengucapkan istilah kegiatan “belajar-mengajar” menjadi satu kesatuan. Bahwa kedua kegiatan tersebut berkaitan erat adalah benar. Namun, benarkah bahwa agar terjadi kegiatan belajar harus selalu ada orang yang mengajar? Benar pulakah bahwa setiap kegiatan mengajar pasti selalu menghasilkan kegiatan belajar? Jawabannya: belum tentu. Artinya, dalam setiap kegiatan belajar tidak harus selalu ada orang yang mengajar.
Dengan memperhatikan pengertian dan tujuan yang telah disampaikan di atas, maka sumber belajar memiliki beberapa pemanfaatan diantaranya adalah:
a.       Sumber belajar dapat meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jelas, yaitu dapat mempercepat laju belajar yang dialami oleh peserta didik sehingga setidaknya dapat mengurangi beban guru dalam proses penyajian materi dan informasi, hal ini mengakibatkan guru dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar serta waktu yang digunakan pun relatif lebih sedikit.
b.      Sumber belajar dapat memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, hal ini dapat diwujudkan dengan beberapa cara dibawah ini:
c.       Sumber belajar dapat memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran hal ini dapat ditempuh dengan jalan:
d.      Sumber belajar dapat memungkinkan belajar secara seketika, yaitu sumber belajar dapat mengurangi kesenjangan pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit dan memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
e.       Sumber belajar dapat memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas.
Penentuan seorang guru dalam pmemanfaat penggunaan sumber belajar secara umum, yaitu;
a.       ekonomis atau biaya, misalnya overhead (OHP) beserta transparannya, video/tv beserta kassetnya dan sebagainya.
b.      Teknisi (tenaga), misalnya mengoperasikan slide, video tipe, laboratorium, dan sebagainya.
c.       Bersifat praktis dan sederhana, yaitu mudah dijangkau, mudah dilaksanakan, dan tidak begitu langka.
d.      Bersifat fleksibel, maksudnya sesuatu yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar tidak bersifat paku dan paten, tapi harus mudah dikembangkan, dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pengajaran, tidak mudah dipengaruhi faktor lain.
e.       Relevan dengan tujuan pengajaran dan komponen-komponen pengajaran lainnya.
f.       Dapat membantu efisiensi dan kemudahan pencapaian tujuan pengajaran/belajar.
g.      Memiliki nilai positif bagi proses pengajaran khususnya peserta didik.
h.      Sesuai dengan interaksi dan strategi pengajaran yang telah dirancang atau sedang dilaksanakan.

C.   Evaluasi Pusat Sumber Belajar
Dalam evaluasi selalu mengandung proses. Proses evaluasi harus tepat terhadap tipe tujuan yang biasanya dinyatakan dalam bahasa prilaku. Dikarenakan tidak semua perilaku dinyatakan dengan alat evaluasi yang sama, maka evaluasi menjadi salah satu hal yang sulit dan menantang, yang harus disadari oleh para guru. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat(1), evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, di antaranya terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan (Sukardi, 2008:1).
Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada evaluasi pengolahan pembelajaran yang dilaksanakan oleh pembelajar meliputi keefektifan strategi pembelajaran yang dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang dilaksanakan, dan minat, sikap serta cara belajar mahasiswa. ( Sri Jutmini,dkk. 2007 hlm.7)
Sasaran evaluasi proses pembelajaran adalah pelaksana dan pengolahan pembelajaran untuk memperoleh pemahaman tentang strategi pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen, cara mengajar, dan media pembelajaran yang digunakan oleh dosen dalam pembelajaran, serta minat, sikap dan cara/ kebiasaan belajar mahasiswa.
Evaluasi proses pembelajaran difokuskan pada proses pendidikan yang dilaksanakan serta berbagai variabel yang terlibat dalam proses pendidikan tersebut. Proses pendidikan merupakan interaksi edukatif antara guru atau pendidik dan peserta didik. Interaksi edukatif adalah interaksi yang bertujuan mendidik seperti dalam proses pembelajaran dan aktifitas lain. Adapun variabel-variabel yang terlibat dalam interaksi ini meliputi guru, siswa, lingkungan belajar, budaya, sarana, prasarana, sumber belajar, dan sebagainya. Semua aktifitas dan variabel ini menjadi fokus dalam evaluasi proses.

Baca juga tulisan menarik lainnya

0 komentar:

Posting Komentar