a. Konsep Intranet
2) Komputer server
3) Perangkat jaringan dan Protokol TCP/IP
4) Bahasa pemrograman
5) Komputer client
6) Perangkat bantu (development tool) untuk manajemen jaringan lokal.
b. Penggunaan Media Moodle Intranet Dalam Pembelajaran TIK
e. Adanya tampilan program yang dibuat, biasanya berbasis hypertext. Contoh bahasa yang bisa digunakan adalah Hypertext Markup Language (HTML), Hypertext Preprocessor (PHP), dan Javascript, C++, dan lain sebagainya.
Intranet adalah konsep LAN (Local Area Network) yang mengadopsi teknologi Internet dan mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Khoe Yao Tung (1997) mengemukakan Intranet adalah LAN (Local Area Network) yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan berinternet dalam lingkungan lokal. Intranet umumnya juga terkoneksi ke internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan intranet lainnya (internet working) melalui backbone internet. Kompatibilitas intranet (sebagaimana internet) sangat tinggi terhadap sistem lainnya sehingga mudah diterapkan, dipelajari, dikembangkan dan dikonfigurasi ulang. Dukungan Software, program dan sistem operasi yang luas akibat dari popularitas internet menjadikan intranet sebagai masa depan LAN (Local Area Network).
Intranet merupakan sebuah jaringan internal yang dibangun menggunakan teknologi internet (arsitektur berupa Software web dan menggunakan protokol TCP/IP). LAN tidak sama dengan intranet, karena dari segi penggunaan, luas area maupun implementasinya, intranet lebih luas dan bekerja lebih maksimal seperti halnya internet. Namun sangat terbatas dalam hal privilege dan hak akses para pemakainya. Sebuah LAN bisa saja disebut intranet, apabila LAN tersebut menerapkan Software web dan menggunakan protokol TCP/IP didalamnya. Biasanya sebuah LAN dapat dihubungkan dengan jaringan internet, sedangkan intranet justru menghindari koneksi dengan jaringan luar.
Fakta bahwa perkembangan yang ada di dunia internet dapat diimplementasikan secara langsung didalam intranet, menyebabkan intranet sangat populer dan berkembang pesat sejalan dengan perkembangan yang ada di internet. Informasi sekolah (portal) yang mencakup berita, presensi kehadiran, prosedur sekolah, kumpulan data penyimpanan, surat dan komunikasi antar sekolah, dan lain-lain dapat diintegrasikan dalam satu sistem pusat informasi yang berbasiskan HTML (Hypertext Markup Language) atau yang lebih dikenal dengan istilah World Wide Web (WWW).
Awalnya teknologi intranet datang bersama dengan teknologi internet. Perbedaannya adalah pada penggunaan firewall bagi jaringan lokal intranet yang terkoneksi ke internet, agar dapat melindungi aset sistem informasi yang dimiliki sekolah dari serangan pihak luar. Hal ini menjadikan intranet benar-benar dapat berfungsi secara independen dari internet, karena tidak terhubung dengan jaringan luar. Hal lain yang membedakan intranet dan internet adalah dari sisi penggunaannya. Software dan informasi intranet ditujukan bagi kalangan dalam organisasi itu sendiri. Sedangkan informasi di suatu situs internet ditujukan bagi kalangan luas (umum).
Saat ini, teknologi intranet telah mengalahkan popularitas teknologi client-server tradisional. Setiap orang dan sekolah berlomba-lomba memanfaatkan teknologi ini. Komponen pembentuk intranet pada dasarnya sama dengan komponen pembentuk internet, seperti :
1) Software browser2) Komputer server
3) Perangkat jaringan dan Protokol TCP/IP
4) Bahasa pemrograman
5) Komputer client
6) Perangkat bantu (development tool) untuk manajemen jaringan lokal.
b. Penggunaan Media Moodle Intranet Dalam Pembelajaran TIK
Globalisasi ditandai dengan kemajuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), mendorong terjadinya perubahan di berbagai sektor, tak terkecuali dunia pendidikan pun mengalami perubahan tersebut, seiring dengan perkembangan masyarakat yang bertumpu pada “masyarkat berbasis pengetahuan” (knowledge based society). Sistem pembelajaran pun mengalami perubahan paradigma, yaitu dari paradigma yang berpusat pada “mengajar” menjadi berpusat pada “belajar”. Paradigma yang berpusat belajar berorientasi pada pencapaian tujuan dalam rangka mempersiapkan siswa menjadi manusia yang dapat belajar secara mandiri (independent learners).
Pembelajaran berbasis komputer di era globalisasi saat ini sudah menjadi keharusan. Infrastruktur dan budaya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan syarat utama dalam memacu perkembangan TIK diantaranya pelaku TIK, termasuk penyedia, perancang, dan pemakai TIK. Dalam dunia pendidikan integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada proses pembelajran sudah banyak diterapkan, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi pihak sekolah sebagai unsur pendidikan dalam menerapkan pembelajaran berbasis komputer, diantaranya biaya yang harus disediakan.
Dengan memanfaatkan media teknologi informasi pada proses belajar mengajar, tentunya akan meningkatkan minat dan prestasi siswa karena dapat lebih termotivasi untuk menggali informasi sebanyak banyaknya. Pada prinsipnya penelitian ini memberikan sharing pengetahuan dan pengalaman tentang pemanfaatan dan penerapan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama dalam menggunakan teknologi web yang mengkhususkan diri sebagai media pembelajaran seperti Media Moodle Intranet pada Jaringan Lokal (LAN).
Bila kita melihat berbagai definisi pembelajaran berbasis web (dalam hal ini Moodle), beragam sekali definisi tentang pembelajaran berbasis web. Dari mulai penggunaan jalinan kerja teknologi untuk mendesain, mengirim, memilih, mengorganisir pembelajaran, kemudian variasi internet dan teknologi web untuk membuat, mengirim, dan memfasilitasi pembelajaran sampai pada penggunaan kekuatan dan jalinan kerja untuk pembelajaran dimanapun dan kapanpun. Ada juga yang menggambarkan sebagai pembelajaran melalui alat-alat elektronik seperti komputer, jaringan komputer, multimedia dan telekomunikasi, adalah satu cara untuk mengatur dan menempatkan informasi melalui perangkat komputer, ditambahkan oleh pendapat yang mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis web sebagai suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer maupun komputer standalone. Dapat ditarik satu kesimpulan bahwa pembelajaran berbasis web merupakan satu upaya untuk memfasilitasi pembelajaran melalui komputer dalam satu jaringan komputer secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous).
Tidak semua sekolah dapat memiliki atau menerapkan pembelajaran berbasis web yang dapat diakses secara global, dimanapun dan kapan pun tanpa terbatas waktu dan tempat. Alasan yang menekankan pada ketidakmampuan sekolah menghubungkan jaringan lokal dengan internet dapat diatasi dengan merancang materi dan menghubungkan dengan server lokal, hal ini akan terlihat seolah komputer telah terkoneksi dengan internet (jaringan global), sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal untuk meningkatkan hasil belajar, hal ini juga didukung oleh salah satu standar kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi yang tidak menekankan semata pada pengetahuan Teknologi Informasi dan Komunikasi, namun pada cara penggunaan dan pemanfaatannya untuk mendukung proses belajar keseluruhan dan pemanfaatannya dalam mendukung pemahaman mata pelajaran lainnya.
Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi perlu mensosialisasikan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi agar semua guru merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi sesuai tingkat kemampuan dan kebutuhan jenjang. Dengan memanfaatkan jaringan lokal dan mengkolaborasikannya dengan server lokal, sekolah akan memiliki pembelajaran yang membawa siswa pada pengalaman nyata seolah terkoneksi dengan jaringan global untuk memfasilitasi pembelajaran sebagai bekal penting pada jenjang pendidikan selanjutnya.
Pembelajaran Media Moodle Intranet adalah salah satu alternative pembelajaran yang dapat dilakukan sekolah untuk mengenalkan pembelajran berbasis web dalam lingkup lokal sekolah (laboratorium komputer) kepada siswa dengan beberapa syarat sebagai berikut :
a. Isi materi disusun dan direncanakan untuk menghasilkan sajian yang efisien dalam penggunaan sumber daya jaringan dengan tetap memiliki alur dan nuansa belajar yang terjaga.
b. Bersifat interaktif dan menarik. Hal ini berkait dengan upaya untuk menumbuhkan rasa keingintahuan dan keinginan untuk memperbaiki diri. Keinginan ini harus muncul dari dalam secara wajar. Sajian yang menarik dan tidak bersifat menggurui akan lebih mudah dipahami oleh seseorang dan bisa menahannya berlama-lama di depan layar komputer.
c. Adanya jaringan komputer yang terhubungkan dalam satu ruangan tertentu, misalnya laboratorium komputer.
d. Adanya server local (localhost) untuk mengeksekusi setiap perintah pemanggilan alamat lokal melalui web browser.e. Adanya tampilan program yang dibuat, biasanya berbasis hypertext. Contoh bahasa yang bisa digunakan adalah Hypertext Markup Language (HTML), Hypertext Preprocessor (PHP), dan Javascript, C++, dan lain sebagainya.
Dengan adanya alternatif pembelajaran berbasis Moodle yang memanfaatkan jaringan komputer ini memungkinkan guru memfasilitasi pembelajaran melalui dunia cyber. Alternatif pembelajaran ini minimal dapat memberikan gambaran kepada siswa bagaimana menggunakan Moddle untuk proses pembelajaran walaupun tidak bisa diakses secara luas di luar jaringan sekolah.
Alasan klasik, diantaranya besarnya dana yang harus dikeluarkan sekolah untuk Internet Service Provider (ISP) dapat diatasi dengan membangun dan memanfaatkan jaringan sekolah yang memungkinkan pengenalan e-learning, School On-Off Line, internet di semua sekolah tanpa kecuali, hal ini mendukung kurikulum pendidikan nasional untuk mengenalkan internet pada jenjang sekolah menengah pertama. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan media teknologi pendidikan, yaitu dengan cara mencari dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam belajar kemudian dicari pemecahannya melalui aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai.
Upaya pemecahan permasalahan pendidikan terutama masalah yang berhubungan dengan kualitas pembelajaran, dapat ditempuh dengan cara penggunaan berbagai sumber belajar dan penggunaan media pembelajaran yang berfungsi sebagai alat bantu dalam meningkatkan kadar hasil belajar peserta didik. Teknologi informasi digunakan sebagai media untuk mempermudah pencarian informasi tersebut.