BAB I
KONSEP DASAR
PENELITIAN KUALITATIF
Setelah Mahasiswa mengikuti
perkuliahan diharapkan mampu :
1. Menjelaskan Konsep Dasar
Penelitian Kualitatif
2. Membedakan Penelitian Kualitatif
& Kuantitatif Dalam Pendidikan
3. Menjelaskan Karakteristik
Penelitian Kualitatif
A.
PENGERTIAN
PENELITIAN KUALITATIF
Istilah penelitian
kualitatif diberi makna sebagai jenis penelitian yang temuannya tidak diperoleh
melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Mereka memberikan
contoh penelitian kualitatif seperti penelitian tentang kehidupan, riwayat,
perilaku seseorang, disamping juga tentang peranan organisasi, pergerakan
sosial, atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung sebagaimana
data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif. Pada umumnya data diperoleh
melalui wawancara dan pengamatan. Data yang terkumpul tidak diolah secara
statistik. Untuk melengkapi data yang dihasilkan dari proses wawancara dan pengamatan,
peneliti dapat menggumakan dokumen, buku, kaset video dan bahkan data yang
telah dihitung untuk tujuan lain, misalnya data sensus.
Penelitian
kaulitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir induktif. Dalam penelitian
ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting fenomenanya yang diteliti.
Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian
dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik dan
berbeda dengan yang lain karena ada perbedaan konteks.
Para peneliti lebih
senang menghubungi beberapa informan kunci dari suatu komunitas. Jumlah
informan yang dijadikan responden jumlahnya dapat dikatakan relatif kecil sekali.
Sebagai konsekuensinya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para peneliti
relatif mendalam sekali. Kesediaan informan untuk mau menghabiskan waktunya
berjam-jam dalam beberapa hari sering menjadi pertanda berhasilnya proses
wawancara.
Tugas peneliti adalah
mengumpulkan data dan menyajikannya sedemikian rupa sehingga para informan
dibiarkan berbicara sendiri. Tujuannya adalah untuk membuat laporan apa adanya
dengan sedikit atau tanpa interpretasi atau campur tangan atas kata-kata lisan
informan dan dengnan sedikit atau tanpa penafsiran atas pengamatan yang
dilakukan oleh para peneliti sendiri. Walau kelompok peneliti ini berpendapat
bahwa pandangan informan tentang realitas tidak mencerminkan ”kebenaran”, namun
pendapat subjek dilaporkan secara spontan dan penuh makna.
Penelitian kualitatif umumnya digunakan dalam dunia
ilmu-ilmu sosial dan budaya misalnya penelitian kebijakan, ilmu politik,
administrasi, psikologi komunitas dan sosiologi, organisasi dan manajemen,
bahkan sampai pada perencanaan kota dan perencanaan regional.
Menurut Miles dan Hubermen bahwa penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang bertitik tolak dari realitas dengan asumsi pokok
bahwa tingkah laku manusia mempunyai makna bagi pelakunya dalam konteks
tertentu. Sehingga ada tiga aspek pokok yang harus dipahami:
Pada dasarnya manusia selalu
bertindak sesuai dengan makna terhadap semua yang ditemui dan dialami di
dunia ini.Makna
yang ditemui dan dialami timbul dari interaksi antar individu. Manusia
selalu menafsirkan makna yang ditemui dan dialami sebelum ia bertindak,
tindakan yang dijalankan sejalan dengan makna terhadap barang yang
digunakan.
B. PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN
KUANTITATIF
Memahami landasan filosofis penelitian
kualitatif dalam perbandingannya dengan penelitian kuantitatif merupakan hal
yang penting sebagai dasar bagi pemahaman yang tepat terhadap penelitian kualitatif, namun
demikian bagi seorang peneliti penguasaan dalam tingkatan operasional lebih
diperlukan lagi agar dalam pelaksanaan penelitian tidak terjadi kerancuan
metodologis, dan penelitian benar-benar dilaksanakan dalam suatu bingkai
pendekatan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam tataran metodologis perbedaan
landasan filosofis terrefleksikan dalam perbedaan metode penelitian, dimana
positivisme dimanifestasikan dalam metode penelitian kuantitatif sedangkan
fenomenologi dimanifestasikan dalam metode penelitian kualitatif. Kedua
pendekatan ini sering diposisikan secara diametral, meskipun belakangan ini
terdapat upaya untuk menggabungkannya baik dalam bentuk paralelisasi maupun
kombinasi, adapun perbedaan antara metode kuantitatif dengan kualitatif adalah
sebagai berikut :
Tabel 1.1
Perbedaan Metode Kuantitatif dengan Kualitatif
No
|
Metode Kuantitatif
|
Metode Kualitatif
|
1
|
Menggunakan
hiopotesis yang ditentukan sejak awal
penelitian
|
Hipotesis
dikembangkan sejalan dengan penelitian/saat penelitian
|
2
|
Definisi
yang jelas dinyatakan sejak awal
|
Definisi
sesuai konteks atau saat penelitian berlangsung
|
3
|
Reduksi
data menjadi angka-angka
|
Deskripsi
naratif/kata-kata, ungkapan atau pernyataan
|
4
|
Lebih
memperhatikan reliabilitas skor yang diperoleh melalui instrumen penelitian
|
Lebih
suka menganggap cukup dengan reliabilitas penyimpulan
|
5
|
Penilaian
validitas menggunakan berbagai prosedur dengan mengandalkan hitungan
statistik
|
Penilaian
validitas melalui pengecekan silang atas sumber informasi
|
6
|
Mengunakan
deskripsi prosedur yang jelas (terinci)
|
Menggunakan
deskripsi prosedur secara naratif
|
7
|
sampling
random
|
Sampling
purposive
|
8
|
Desain/kontrol
statistik atas variabel eksternal
|
Menggunakan
analisis logis dalam mengontrol
variabel ekstern
|
9
|
Menggunakan
desain khusus untuk mengontrol bias prosedur
|
Mengandalkan
peneliti dalam mengontrol bias
|
10
|
Menyimpulkan
hasil menggunakan statistik
|
Menyimpulkan
hasil secara naratif/kata-kata
|
11
|
Memecah
gejala-gejala menjadi bagian-bagian untuk dianalisis
|
Gejala-gejala
yang terjadi dilihat dalam perspektif keseluruhan
|
12
|
Memanipulasi
aspek, situasi atau kondisi dalam mempelajari gejala yang kompleks
|
Tidak
merusak gejala-gejala yang terjadi secara alamiah /membiarkan keadaan
aslinya
|
(diadaptasi dari Jack R. Fraenkel
& Norman E. Wallen. 1993 : 380)
Perbedaan
lainnya tentang penelitian kualitatif tercantum pada tabel berikut ini.
Tabel 1.2
Tabel
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif
|
Penelitian Kuantitatif
|
Desain tidak terinci, fleksibel, timbul "emergent" serta
berkembang sambil jalan antara lain mengenai tujuan, subjek, sampel, dan sumber data. |
Desain terinci dan
mantap.
|
Desain sebenarnya baru diketahui dengan jelas setelah penelitian
selesai (retrospektif). |
Desain direncanakan
sebelumnya pada tahapan persiapan
(projektif) |
Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, hipotesis lahir
sewaktu penelitian dilakukan; hipotesis berupa "hunches", petunjuk yang bersifat sementara dan dapat berubah; hipotesis berupa pertanyaan yang mengarahkan pengumpulan data. |
Mengemukakan hipotesis
sebelumnya, yang akan diuji
kebenarannya. |
Hasil penelitian terbuka, tidak diketahui sebelumnya karena
jumlah variabel penelitian tidak terbatas |
Hipotesis menentukan
hasil yang diharapkan; hasil telah diramalkan (apriori); hasil penelitian telah terkandung di dalam
hipotesis, jumlah variabel terbatas |
Desain fleksibel, langkah-langkah tidak dapat dipastikan
sebelumnya dan hasil penelitian tidak dapat diketahui atau diramalkan
sebelumnya
|
Dalam desain jelas
langkah-langkah penelitian serta hasil yang
diharapkan |
Analisis data dilakukan sejak mula penelitian dan dilakukan
bersamaan dengan pengumpulan data, walaupun analisis akan lebih banyak
pada tahap-tahap selanjutnya.
|
Analisis data dilakukan
setelah semua data terkumpul pada tahap akhir.
|
C. ALASAN MEMILIH PENELITIAN
KUALITATIF
Strauss
dan Corbin menyatakan bahwa seseorang yang melakukan penelitian kualitatif
memiliki beberapa alasan. Pertama, adalah alasan demi kemantapan peneliti
berdasarkan pengalaman penelitiannya. Beberapa peneliti yang memiliki latar
belakang bidang pengetahuan seperti antropologi, atau yang terkait dengan
orientasi filsafat seperti fenomenologi, biasanya dianjurkan untuk menggunakan
metode kualitatif. Kedua, adalah alasan untuk tidak terjebak pada angka-angka
hasil pengolahan dengan menggunakan teknik statistik yang cenderung berlaku
untuk populasi. Ketiga, adalah alasan dari sifat masalah yang diteliti. Dalam
beberapa bidang studi, pada dasarnya lebih tepat digunakan jenis penelitian
kualitatif. Contoh dari penelitian semacam ini adalah penelitian untuk
mengungkap sifat pengalaman seseorang dengan fenomena seperti sakit, berganti
agama, ketagihan obat, kehidupan pengemis, dan pola partisipasi wanita bekerja
di luar rumah.
D. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF
Ciri atau
karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
Tabel 1.3
Ciri- ciri pokok Penelitian
Kualitatif
1
|
Naturalistic inquiry
|
Mempelajari situasi dunia nyata secara alamiah, tidak melakukan
manipulasi,; terbuka pada apapun yang timbul.
|
2
|
Inductive analysis
|
Mendalami rincian dan kekhasan data guna menemukan kategori, dimensi, dan kesaling hubungan.
|
3
|
Holistic perspective
|
Seluruh gejala yang dipelajari dipahami sebagai sistem yang kompleks
lebih dari sekedar penjumlahan bagian-bagiannya.
|
4
|
Qualitative data
|
Deskripsi terinci, kajian/inkuiri dilakukan secara mendalam.
|
|
|
|
5
|
Personal contact and insight
|
Peneliti punya hubungan langsung dan bergaul erat dengan orang-orang,
situasi dan gejala yang sedang dipelajari.
|
6
|
Dynamic systems
|
Memperhatikan proses; menganggap perubahan bersifat konstan dan terus
berlangsung baik secara individu maupun budaya secara keseluruhan
|
7
|
Unique case orientation
|
Menganggap setiap kasus bersifat khusus dan khas
|
8
|
Context Sensitivity
|
Menempatkan temuan dalam konteks sosial, historis dan waktu
|
9
|
Emphatic Netrality
|
Penelitian dilakukan secara netral agar obyektif tapi bersifat empati
|
10
|
design flexibility
|
Desain penelitiannya bersifat fleksibel, terbuka beradaptasi sesuai
perubahan yang terjadi (tidak bersifat kaku)
|
(Sumber
: Patton : 1990 :40-41)
a.
Inkuiri
naturalistic
Desain
penelitian kualitatif bersifat
alamiah dimana peneliti tidak berusaha
memanipulasi setting penelitian, kondisi/situasi obyek yang diteliti
benar-benar merupakan kejadian, komunitas, interaksi yang terjadi secara
alamiah, hal ini dikarenakan metode kualitatif berusaha memahami
fenomena-fenomena dalam kejadian alami yang wajar. Menurut Guba inkuiri
naturalistik merupakan pendekatan yang berorientasi pada penemuan yang
meminimalisir manipulasi peneliti atas obyek penelitian/studi
b.
Analisis
induktif
Metode kualitatif terutama berorientasi pada
upaya eksplorasi, penemuan dengan menggunakan logika induktif . analisis
induktif bermakna analisis yang dimulai
dengan melakukan observasi spesifik menuju terbentuknya pola umum. Peneliti
kualitatif berusaha memahami berbagai hubungan antar dimensi/variabel yang
muncul dari data-data yang ditemukan tanpa terlebih dahulu membuat hipotesis
sebagaimana umum dilakukan dalam penelitian kuantitatif.
c.
Perspektif menyeluruh
Metode kualitatif berusaha memahami fenomena sebagai
suatu keseluruhan yang padu dan total. Peneliti kualitatif memandang bahwa
keseluruhan itu merupakan suatu sistem yang kompleks tidak sekedar penjumlahan
bagian-bagiannya. Pendeskripsian serta pemahaman atas lingkungan sosial (atau
lingkungan dalam konteks lainnya) seseorang (informan) merupakan hal yaang
sangat penting bagi pemahaman yang menyeluruh atas apa yang diteliti.
d.
Data kualitatif
Dalam penelitian
kualitatif, data yang dikumpulkan lebih bersifat kualitatif yang
mendeskripsikan setting penelitian baik situasi maupun informan/responden yang
umumnya berbentuk narasi baik melalui perantaran lisan seperti
ucapan/penjelasan responden, dokumen
pribadi, catatan lapangan. Berbeda dengan penelitian kuantitatif dimana data
yang dikumpulkan merupakan hasil pengukuran atas variabel-variabel yang telah
dioperasionalkan (umumnya berbrntuk angka-angka)
e.
Kontak personal
Metode kualitatif mensyaratkan perlunya kontak personal
secara langsung antara peneliti dengan orang-orang dan lingkungan yang sedang
diteliti. Perlunya kontak langsung secara personal adalah guna memahami secara
personal realitas yang terjadi dalam kehidupan wajar sehari-hari, sehingga
peneliti dapat mengerti dan memahami bagaimana
orang-orang mengalami, memahami dan menghayati realitas yang terjadi.
f.
Sistem yang dinamis
Setting penelitian merupakan sesuatu yang dinamis, dan
selalu berubah baik secara individual maupun budaya secara keseluruhan.
Perhatian utama peneliti kualitatif adalah menggambarkan dan memahami proses
dinamika yang terjadi, karena fenomena-fenomena yang terjadi saling berkaitan
dan saling mempengaruhi secara dinamis dalam suatu sistem yang menyeluruh.
g.
Berorientasi pada kasus yang khas
Kedalaman metode kualitatif secara tipikal bermula dari
kasus-kasus kecil yang menarik sesuai dengan tujuan penelitian. Pentingnya
studi kasus ini terutama bila seseorang memerlukan pemahaman atas orang-orang
yang istimewa, masalah-masalah khas atau situasi-situasi yang unik secara lebih
mendalam.
h.
Sensitif pada konteks
Temuan-temuan dalam penelitian kualitatif selalu
ditempatkan sesuai dengan konteksnya, baik konteks sosial, konteks historis,
maupun konteks waktu, ini berarti bahwa suatu temuan akan banyak bermakna atau
akan memberikan makna yang lebih mendalam bila dilihat dalam konteksnya
sendiri-sendiri, oleh karena itu peneliti harus peka dalam memahami konteks
suatu temuan penelitian.
i.
Netralitas yang empati
Obyektivitas yang sempurna adalah tidak mungkin,
subyektivitas murni akan merusak keterpercayaan, untuk itu dalam penelitian
kualitatif seorang penelity diharapkan bersifat netral tapi empati, kenetralan
merupakan upaya untuk menjaga obyektivitas, sedangkan sikap empati perlu ada
mengingat peneliti kualitatif melakukan kontak personal secara langsung dengan
sumber-sumber data (informan)
j.
Desain yang lentur
Desain penelitian dalam metode kualitatif tdak bersifat
kaku, dia biasa mengadaptasi perubahan sejalan dengan perkembangan yang terjadi
dalam kegiatan penelitian, oleh Karena itu dalam penelitian kualitatif desain
secara parsial bisa muncul pada saat penelitian sedang berlangsung.
Setelah
mensintesiskan pendapat Bogdan & Biklen dengan pendapat Lincoln
& Guba, Moleong
mengemukakan sebelas karakteristik penelitian kualitatif yaitu :
1.
Latar alamiah (penelitian
dilakukan pada situasi alamiah dalam suatu keutuhan)
2.
Manusia sebagai alat
(Manusia/peneliti merupakan alat pengumpulan data yang utama)
3.
Metode kualitatif (metode yang
digunakan adalah metode kualitatif)
4.
Anslisa data secara induktif
(mengacu pada temuan lapangan)
5.
Teori dari dasar/grounded theory
(menuju pada arah penyusunan teori berdasarkan data)
6.
Deskriptif (data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka)
7.
Lebih mementingkan proses daripada
hasil
8.
Adanya batas yang ditentukan oleh
fokus (perlunya batas penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalajh
dalam penelitian)
9.
Adanya kriteria khusus untuk
keabsahan data (punya versi lain tentang validitas, reliabilitas dan obyektivitas)
10. Desain
yang bersifat sementara (desain penelitian terus berkembang sesuai dengan
kenyataan lapangan)
11. Hasil
penelitiaan dirundingkan dan disepakati bersama (hassil penelitian dirundingkan
dan disepakati bersama antar peneliti dengan sumber data)
Sementara itu menurut Nasution
ciri-ciri metode kualitatif adalah :
1.
Sumber data adalah situasi yang
wajar atau natural settting Peneliti
sebagai instrumen penelitian
2.
Sangat deskriptif
3.
Mementingkan proses maupun produk
4.
Mencari makna
5.
Mengutamakan data langsung
6.
Triangulasi (pengecekan
data/informasi dari sumber lain)
7.
Menonjolkan rincian kontekstual
8.
Subyek yang diteliti dipandang
berkedudukan sama dengan peneliti
9.
Mengutamakan perspektif emik (menurut
pandangan responden)
10. Verifikasi
(menggunakan kasus yang bertentangan untuk memperoleh hasil yang lebih
dipercaya)
11. Sampling
yang purposive
12. Menggunakan
audit trial (melacak laporan/informasi sesuai dengan data yang terkumpul)
13. Partisipsi
tanpa mengganggu
14. Mengadakan
analisis sejak awal penelitian
15. Data
dikumpulkan dalam bentuk kata-kata atau gambar ketimbang
16. Desain
penelitian tampil dalam proses penelitian
Sedangkan
Basrowi dan Sukidin menyebutkan tujuh
karakteristik penelitian kualitatif.
a. Pertama,
dilihat dari kerangka teori Penelitian Kuantitatif menuntut penyusunan kerangka
teori, sedangkan kualitatif menolak sepenuhnya penggunaan kerangka teoritik
sebagai persiapan penelitian. Membuat persiapan teoritik seperti itu hanya akan
menghasilkan penelitian yang artificial dan jauh dari sifat natural-nya.
b. Kedua,
ada tidaknya hipotesis. Penelitian kualitatif tidak terikat oleh hipotesis,
mengingat hipotesis muncul karena kerangka teoritik yang mendahuluinya.
Disamping itu, penelitian kualitatif tidak melihat kerangka teoritik yang
mendahuluinya. Penelitian kualitatif berangkat dari pikiran kosong dalam rangka
membangun suatu konsep. Seandainya dalam suatu penelitian yang mengklaim
menggunakan pendekatan kualitatif, tetapi ternyata di dalamnya masih terlihat
kerangka teoritik maka ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, bahwa teori
yang ada dalam penelitian itu kemungkinan digunakan untuk meraba atau bahkan
dibuan (ditolak) ketika mendapatkan hal yang baru di lapangan. Kemungkinan
kedua, penelitian itu tidak sepenuhnya kualitatif. Mengingat penelitian
kualitatif sangat membutuhkan waktu yang cukup lama, sementara keterbatasan
waktu penelitian membuat peneliti tidak berani mengklaim pendekatan penelitian
yang digunakan sepenuhnya kualitatif.
c. Ketiga,
ada tidaknya ubahan (variabel). Dalam melihat fenomena, penelitian kualitatif
berusaha melihat objek dalam konteksnya dan menggunakan tata pikir logik lebih
dari sekedar linier kausal. Penelitian kualitatif tidak menentukan
ubahan-ubahan dan kategori ubahan serta tidak berusaha mengukur itu, apalagi
mengkuantifikasikan.
d. Keempat,
hubungan peneliti dan responden. Peneliti dalam pengumpulan data berfungsi
sebagai instrumen yang berusaha mengikuti asumsi-asumsi kultural dan mengikuti
data kualitatif. Peneliti berupaya mencapai wawasan imajinatif ke dalam dunia
sosial responden dengan secara fleksibel, reflektif dan tidak mengambil jarak
dengan responden. Dalam hal ini, peneliti melakukan pengamatan berperan serta
(participant observation) atau ada juga yang menamakan pengamatan terlibat.
Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif diharapkan terbina rapport.
Rapport adalah hubungan antara peneliti dan subjek yang sudah melebur sehingga
seolah-olah tidak ada lagi dinding pemisah diantara keduanya. Dalam melakukan
upaya ini, peneliti harus benar-benar memahami latar penelitian, seperti
bahasa, budaya, dan adat-istiadat sehingga dalam melakukan penelitian peneliti
benar-benar dapat diterima sebagai anggota masyarakat. Setidaknya terdapat dua
pendekatan penting dalam proses pengumpulan data sewaktu melakukan kajian
lapangan dalam studi kualitatif, yakni : (1) pengamatan berperan serta
(participant observation). Teknik atau pendekatan ini digunakan untuk menunjuk
pada penelitian berciri periode interaksi sosial yang intensif, sehingga
peneliti ikut berperan pada kegiatan atau proses yang sedang diteliti, ikut
empati dan ikut masuk ke dalam serta membiarkan setting ”alamiah” itu terjadi.
Dengan demikian, maka ia dapat menguak keunikan yang terjadi dalam subjek
kajian dan (2) dokumen pribadi, termasuk di dalamnya wawancara bebas. Teknik
ini menunjuk pada bahan-bahan, tempat orang mengungkapkan kata-katanya sendiri,
pandangan tentang kehidupannya, dan berbagai aspek kehidupannya sendiri.
Dokumen ini dapat berupa buku harian, surat, otobiografi dan catatan hasil
wawancara terbuka.
e. Kelima,
metode analisis data. Kajian penelitian kualitatif apabila ditilik dari teknik
pendekatan dan analisis data yang digunakan akan berbeda dengan pendekatan
kualitatif, mengingat dalam pendekatan kualitatif tidak bisa hanya dilakukan
secara analisi linier, akan tetapi harus menggunakan analisis interaktif.
Analisis interaktif ditujukan untuk kecermatan penelitian kualitatif dan
menjaga kualitas hasil penelitian. Metode analisis semacam ini disebut sebagai
model analisis interaktif, di mana masing-masing komponen pengumpulan data,
reduksi data, display data, dan kesimpulan hasil dilakukan secara simultan atau
secara siklus. Model analisis alur tahapan yang bersifat siklus memiliki tiga
tahapan.
·
Tahap open coding.
Pada
tahap ini, peneliti berusaha mendapatkan data sekaya mungkin yang berkaitan
dengan subjek.
·
Tahap axial coding
Tahap
ini diorganisir kembali berdasarkan atas kategorinya untuk dikembangkan ke arah
beberapa proposisi. Pada tahap ini pula dilakukan analisis hubungan antar
kategori. Hubungan tersebut mengarah pada metode grounded theory.
·
Tahap selective coding.
Tahap
ini merupakan tahap memeriksa mana kategori yang inti dan kaitannya dengan
kategori yang lain, sehingga dapat diketahui dan dijelaskan yang menjadi inti
atau pusat dari konsep atau kategori lainnya.
Sudikan menyatakan bahwa aplikasinya
kemungkinan sebagai berikut : dalam open coding, kegiatan peneliti meliputi :
memerinci, memeriksa, memperbandingkan, mengkonseptualisasi dan
mengkategorikan. Dalam tahap axial coding, kegiatannya adalah melakukan
pengorganisasian kembali berdasarkan kategori untuk dikembangkan ke arah
proposisi. Dalam tahap ini selective coding , kegiatannya adalah
mengklasifikasikan proses pemeriksaaan kategori inti dalam kaitannya dengan
kategori lainnya.
f. Keenam,
Proses dan hasil. Penelitian kualitatif mementingkan proses daripada hasil. Hal
ini terjadi karena hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih
jelas apabila diamati dalam proses. Peranan proses lebih besar dibandingkan
hasil.
g. Ketujuh,
Responden dan sample. Dalam penelitian kualitatif, tidak mengenal istilah
random sampling, ukuran sample, luas sample dan metode sampling. Dalam
penelitian kualitatif, lebih dikenal dengan istilah informan dan snowball
sampling. Dalam penelitian kuantitatif, semakin besar sample akan semakin kecil
kesalahan sampling. Akan tetapi, dalam penelitian kualitatif banyak sedikitnya
informan tidak menentukan akurat dan tidaknya penelitian. Bahkan dalam
penelitian kualitatif bisa jadi informannya hanya satu orang dengan syarat
validitas data yang terkumpul dari informan tersebut dapat terpenuhi.
Dengan memperhatikan
karakteristik penelitian kualitatif yang dikemukakan para ahli sebagaimana
dikemukakan di atas, nampaknya lebih bersifat saling melengkapi dan menambah,
karakteristik yang dikemukakan oleh Patton lebih bersipat umum yang
merupakan ciri-ciri dasar, rumusan Moleong sudah menambahkan hal-hal yang bersipat
operasional penelitian, terlebih lagi karakteristik yang dikemukakan oleh Nasution.
Dengan variasi semacam ini maka akan lebih mempermudah/memperjelas pemahaman
tentang penelitian kualitatif.
EVALUASI
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan
benar!
1. Jelaskan Pengertian Penelitian kualitatif ?
2. Jelaskan perbedaan Penelitian Kualitatif &
Kuantitatif ?
3. Sebutkan & jelaskan menurut pendapat anda
tentang karakteristik penelitian kualitatif ?
4. Jelaskan mengapa peneliti memilih penelitian
kualitatif ?
bagus, sangat membantu.........
BalasHapusterima kasih .......
ya bagus sekali. terima kasih atas uraiannya
Hapussama-sama.. senang bisa membantu..
BalasHapusmakasih bos, mantap ne.
BalasHapusmakasih banget profilnya sangat membantu aq
BalasHapusya bro... terima kasih banyak. uraiannya bagus ttg penelitian kualitatif. Numpang nanya, apakah perumusan masalah untuk suatu penelitian kualitatif dapat dimulai dengan pertanyaan Mengapa? Apa artinya ini dan itu?
BalasHapusZ tidak mengatakan tidak bisa ya. tpi kalau menurut saya lebih bagus kalo anda menggunakan kata bagaimana, faktor apa saja..
Hapusminta daftar pustakanya donk
BalasHapusdaftar pustaka blog ini saja, karena saya sendiri yang rancang ini buku..
BalasHapusconoh.
Ichal,faisal. (2012: Online). Judul buku, kemudian alamat link lalu tanggal aksesnya dan jamnya