BAB V
ANALISISLS DATA DALAM PENELITIAN
KUALITATIF
Setelah
Mahasiswa mengikuti perkuliahan diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian Analisis Data menurut para ahli
2. Mengklasifikasikan Model Analisis Data Dalam Penelitian
Kualitatif
3. Menggambarkan Langkah Analisis Data Dalam Penelitian
|
A. ANALISIS DATA
Dalam penilaian kualitatif, data dapat diperoleh
dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya
jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data
tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif
(walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik analisis data yang
digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh karena itu sering mengalami
kesulitan dalam melakukan analisis. Seperti yang dinyatakan oleh beberapa pakar
seperti:
a. Miles
and Huberman (1984) bahwa yang paling serius dan sulit dalam analisis
kualitatif adalah karena metode analisis belum dirumuskan dengan baik.
b. Susan
Stainback menyatakan: belum ada panduan dalam penelitian kualitataif untuk
mendukung kesimpulan atau teori.
c. Nasution
menyatakan bahwa: melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan
kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang
tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk menganalisis, sehingga
setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan yang cocok dengan
sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti
yang berbeda.
d. Bogdan
menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dapat dilakukan dengan
mengorganisasikan data, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari
serta membuat kesimpulan yang akan diceritakan kepada orang lain.
e. Spradley
(1980) menyatakan bahwa analisis dalam penelitian jenis apapun, adalah
merupakan cara berfikir. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis
terhadap sesuatu untuk menetukan bagian, hubungan antar, dan hubungannya dengan
keseluruhan. Analisi adalah untuk mencari pola.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat dikemukakan
disini bahwa, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan
kedalam unit-unit, melakuakan sintesa
dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.
Analisis data
kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang
diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi
hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut,
selanjutnya dicariakn data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya
dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan
data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dikumpulkan secara
berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka
hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
B.
MODEL
ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan
sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan.
Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan ”Analisis telah mulai sejak merumuskan
dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus sampai
penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian
selanjutnya sampai jika mungkin, teori grounded”.
Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses
dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data .
1.
Analisis
Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data
sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil
studi pendahuluan atau data skunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus
penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan
akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama dilapangan.
Jadi ibarat seseorang ingin mencari pohon jati
disuatu hutan. Berdasarkan karakteristik tanah dan iklim, maka dapat diduga
bahwa hutan tersebut ada pohon jatinya. Oleh karena itu peneliti dalam membuat
proposal penelitian, fokusnya adalah ingin menemukan pohon jati pada hutan
tersebut, berikut karakteristiknya.
Setelah peneliti masuk ke hutan beberapa lama,
ternyata hutan tersebut tidak ada pohon jatinya. Kalau peneliti kuantitatif
tentu akan membatalkan penelitiannya. Tetapi kalau peneliti kualitatif tidak,
karena fokus penelitian bersifat sementara dan akan berkembang setelah
dilapangan. Bagi peneliti kualitatif, kalau fokus penelitian yang dirumuskan
pada proposal tidak ada dilapangan, maka peneliti akan merubah fokusnya, tidak
lagi mencari kayu jati lagi di hutan, tetapi akan berubah dan mungkin setelah
masuk hutan tidak lagi tertarik pada kayu jati tetapi beralih kepohon-pohon
yang lain, bahkan juga mengamati binatang yang ada dihutan tersebut.
2.
Analisis
Selama di Lapangan Model Miles and Huberman
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan
pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis
terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah
dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaannya
lagi sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles and
Huberman (2984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai jenuh.
Aktifitas dalam analisis data, yaitu data
reduction, data display dan conclusion
drawing/ferification.
a. Data reduction
(reduksi data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup
banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah
dikemukakan makin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data akan makinbanyak,
kompleks dan rumit. Untukn itu perlu segers dilakuakan analissi data melalui
reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum , memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya dan memebuang
yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah peneliti untuk melakuakan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinyan bila diperlukan. Reduksi data
dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti computer mini, dengan
memberikan kode-kode pada aspek- aspek tertentu.
Dalam suatu situasi social tertentu, peneliti dalam
mereduksi data mungkin akan memfokuskan pada murid dari keluarga orang tua
miskin, pekerjaan sehari- hari yang dikerjakan, dan rumah tinggalnya. dalam
bidang manajemen, dalam mereduksi data mungkin peneliti akan memfokuskan pada
bidang pengawasan, dengan melihat perilaku orang-orang yang menjadi pengawas,
tempat kerja, antara pengawas dengan yang diawasi serta hasil pengawasan.
Dalam mereduksi, data setiap peneliti akan dipandu
oleh tujuan yang dicapai. Tujuan utama dalam penelitian kulitatif adalah pada
temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan
segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki, justru
itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data.
Ibarat melakuakn penelitian di hutang maka pohon- pohon atau tumbuh- tumbuhan
dan binatang- binatang yang belum dikenal selama ini, justru dijadikan focus
untuk pengamatan selanjutnya.
Reduksi data merupakan proses berfikir sensitive
yang memerlukan kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi.
Bagi peneliti yang baru, dalam melakukan reduksi data dapat mediskusikan pada
teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan
peneliti akan berkembang sehingga dapat merediksi data-data yang memiliki nilai
temuan dan pengembangan teori yang segnifikan.
b. Data display (penyajian
data)
Setelah data reduksi, maka langkah
selanjutnya adalh mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kuantitatif
penyajian data ini dapat dilakuakan dalam bentuk table, grafik, pictogram dan
sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan,
tersususn dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian
data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori
dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman(1984) menyatakan yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif.
Dengan mendisplaykan data maka akan
memedahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Miles and Huberman(1984).
Selanjutkan disarangkan, dalam melakukan dispalay data, selain dengan teks yang
naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network
dan chart. Untuk mengecek apakah
peneliti telah memahami apa yang didisplaykan, maka perlu dijawab pertayaan
berikut, apakah anda tahu apa isi yang didisplaykan.
c.
Conclusion
Drawing/verification
Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif menurut
Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila data kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap awal, didukung
oleh kembali bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti
telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada
dilapangan.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang
diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Temuan dapat berupa diskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa
hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.
3.
Analisis
Data Selama di Lapangan Model Spradley
Spradley (1980) membagi analisis data dalam
penelitian, berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif. Tahapan penelitian
kualitatif menurut Spradley bahwa proses penelitian kualitatif setelah memesuki
lapangan,dimulai dengan menetapkan seseorang informan kunci “key informant”yang merupakan informan
yang berwibawa dan dipercaya mampu “membukakan pintu” kepada peneliti untuk
memasuki obyek penelitian. Setelah itu
peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut dan mencatat hasil
wawancara. Selanjutnya perhatian peneliti pada obyek penelitian dan memulai mengajukan
pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara.
Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya peneliti melakukan
analisis domain. Pada langkah ketujuh peneliti sudah menentukan fokus dan
melakukan analisis taksonomi. Berdasarkan hasil analisi taksonomi, selanjutnya
peneliti mengajukan pertanyaan kontras, yang dilanjutkan dengan analisis
komponensial. Hasil dari analisis komponensial, selanjutnya peneliti menemukan
tema-tema budaya. Berdasarkan temuan tersebut, selanjutnya peneliti menuliskan
laporan penelitian emografi.
Jadi proses penelitian berangkat dari yang luas,
kemudian memfokus, dan meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang
dilakukan dalam penelitian kualitatif yaitu analis domain, taksonomi dan komponensial,
anlisis tema cultural.
a. Analisis
Domain
Setelah peneliti memasuki obyek penelitian yang
berupa situasi sosial yang terdiri atas place,
actor, dan avtivity (PPA),
selanjutnya melaksakan observasi partisipan, mencatat hasil observasi dan
wawancara, melakukan observasi deskriptif, maka langkah selanjutnya melakukan analisis domain. Adapun macam
analisis data kualitatif (Spradley, 1980) dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
Gambar 1.a Macam analisis data kualitatif (Spridlay,
1980)
Analisis domain
merupakan langkah pertama dalam penelitian kualitatif. Lanhkah selanjutnya
adalah analisis taksonomi yang aktivitasnya adalah mencari bagaimana domain
yang dipilih itu dijabarkan menjadi lebih rinci. Selanjutnya analisis
komponensial aktivitasnya adalah mencari perbedaan yang spesifik setiap rincian
yang dihasilkan dari analisis taksonomi. Yang terakhir adalah analisis tema,
yang aktifitasnya adalah mencari hubungan dianatara domain, dan bagaimana
hubungannya dengan keseluruhan, selanjutnya dirumuskan dalam suatu tema atau
judul penelitian.
Analisis domain pada
umumnya dilakuakan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang
situasi social yang diteliti atau obyek penelitian. Data diperoleh dari grand tour dan minitour question. Hasilnya berupa gambaran umum tentang obyek yang
diteliti, yang sebelumnya belum pernah diketahui. Dalam analisis ini informasi
yang diperoleh belum mendalam, masih dipermukaan, namun sudah menentukan
domain-domain atau kategori dari situasi social yang diteliti.
b. Analisis
Taksonomi
Setelah peneliti melakukan analisis domain, sehingga
ditemukan domain-domain atau kategori dari situasi social tertentu, maka
selanjutnya ditetapkan sebagai fokus penelitian, perlu diperdalam lagi melalui
pengumpulan data di lapangan. Pengumpulan data dilakukan secara terus mensrus
melalui pangamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi sehingga data yang
terkumpul menjadi banyak. Oleh karena itu pada tahap ini diperlukan analisis
lagiyang disebut dengan analisis taksonomi.
Jadi
analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul
berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Dengan demikian domain yang telah
ditetapkan menjadi cover term oleh
peneliti dapat diurai secara lebih rinci dan mendalam melalui analisis
taksonomi ini. Hasil analisis taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram
kotak, diagram garis dan simpul dan out line. Berikut adalah contoh diagram yg
biasa digunakan dalam analisis taksonomi.
Gambar
1.c diagram garis dan simpul
c. Analisis
Komponensial.
Dalam analisis taksonomi, yang diurai adalah domain
yang telah ditetapkan menjadi focus. Melalui analisis taksonomi, setiap domain
dicari elemen yang serupa atau serumpun. Ini diperoleh melalui observasi dan
wawancara serta dokumentasi yang terfokus.
Pada analisis komponensial, yang dicari untuk
diorganisasikan dalam domain bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru
yang memiliki perbedaan atau yang kontras. Data ini dicari melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi yang terseleksi. Dengan teknik pengumpulan data yang
bersifat triangulasi teresbut, sejumlah demensi yang spesifik dan berbeda pada
setiap elemen akan dapat ditemukan.
d. Analisis
Tema Budaya
Analisis tema budaya merupakan upaya mencari “benang
merah” yang mengintegrasikan lintas domain yang ada (Sanapiah faisal, 1990).
Dengan ditemukan benang merah dari hasil analisis domain, taksonomi, dan
komponensial tersebut, maka selanjutnya akan dapat tersusun suatu “konstruksi
bangunan” situasi sosial/obyek penelitian yang sebelumnya masih gelap atau
remang-remang, dan setelah dilakukan penelitian maka menjadi lebih terang dan
jelas.
Berdasarkan analisis tema budaya tersebut
selanjutnya dapat disususn judul penelitian baru, apabila judul dalam proposal
berubah setelah peneliti memasuki lapangan.
C.
LANGKAH
ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN
Pengumpulan dan analisis data penelitian kualitatif
bersifat interaktif, berlangsung dalam lingkaran yang saling tumpang tindih.
Langkah-langkahnya biasa disebut strategi pengumpulan dan analisis data, teknik
yang digunakan fleksibel, tergantung pada strategi terdahulu yang digunakan dan
data yang telah diperoleh. Secara umum langkah-langkahnya ada kesamaan antara
satu penelitian dengan penelitian lainnya, tetapi didalamnya ada variasi.
Menurut Nana
Sayaodih Sukmadinata (2008) langkah-langkah analisis data dapat dimulai
dari :
1. Perencanaan
Perencanaan meliputi perumusan dan pembatasan
masalah serta serta merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diarahkan
pada kegiatan pengumpulan data. Kemudian merumuskan situasi penilaian, satuan
dan lokasi yang dipilih serta informan-informan sebagia sumber data. Deskripsi
tersebut merupakan pedoman bagi pemilihan dan penentuan sampel purposive.
2. Memulai
pengumpulan data
Sebelum pengumpulan data dimulai, peneliti berusaha
menciptakan hubungan baik, menumbuhkan kepercayaan serta hubungan yang akrab
dengan individu-individu dan kelompok yang menjadi sumber data. Peneliti
memulai wawancara dengan beberapa informan yang telah dipilih untuk kemudian
dilanjutkan dengan teknik bola salju atau member check. Pengumpulan data
melalui interview dilengkapi dengan data pengamatan dan data dokumen
(triangualasi). Data pada pertemuan pertama belum dicatat, tetapi data pada
pertemuan-pertemuan selanjutnya dicatat, disusun, dikelompokkan secara intensif
kemudian diberi kode agar memudahkan dalam analisis data.
3. Pengumpulan
data dasar
Setelah peneliti berpadu dengan situasi yang
diteliti, pengumpulan data lebih diintensifkan dengan wawancara yang lebih
mendalam, observasi dan pengumpulan dokumen yang lebih intensif. Dalam
pengumpulan data dasar peneliti benar-benar “melihat, mendengarkan, membaca dan
merasakan” apa yang ada dengan penuh perhatian. Sementara pengumpulan data
terus berjalan, analisis data mulai dilakukan, dan keduanya terus dilakukan
berdampingan sampai tidak ditemukan data baru lagi. Deskripsi dan
konseptualisasi diterjemahkan dan dirangkumkan dalam diagram-diagram yang
bersifat integratif. Setelah pola-pola dasar terbentuk, peneliti
mengidentifikasi ide-ide dan fakta-fakta yang membutuhkan penguatan dalam fase
penutup.
4. Pengumpulan
data penutup
Pengumpulan data berakhir setelah peneliti
meninggalkan lokasi penelitian, dan tidak melakukan pengumpulan data lagi.
Batas akhir penelitian tidak bisa ditentukan sebelumnya seperti dalam penelitian
kuantitatif, tetapi dalam proses penelitian sendiri. Akhir masa penelitian
terkait dengan masalah, kedalaman dan kelengkapan data yang diteliti. Peneliti
mengakhiri pengumpulan data setelah mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan
atau tidak ditemukan lagi data baru.
5. Melengkapi
Langkah melengkapi merupakan kegiatan menyempurnakan
hasil analisis data dan menyususn cara menyajikannya. Analisis data dimulai
dengan menyusun fakta-fakta hasil temuan lapangan. Kemudian peneliti membuat
diagram-diagram, tabel, gambar-gambar dan bentuk-bentuk pemaduan fakta lainnya.
Hasil analisis data, diagram bagan, tabel dan gambar-gambar tersebut
diinterpretasikan, dikembangkan menjadi proposisi dan prinsip-prinsip.
Dan menurut Suharsimi
Arikunto (2006) langkah-langkah analisis data secara garis besar dapat
meliputi 3 langkah, yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan
pendekatan penelitian.
Evaluasi
Jawablah
Pertanyaan Di Bawah ini Dengan Benar Dan Tepat!
1.
Jelaskan pengertian Analisis Data
menurut para ahli ?
2.
Klasifikasikanlah Model Analisis Data
Dalam Penelitian Kualitatif ?
3.
Gambarkanlah Langkah Analisis Data Dalam
Penelitian ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan data reduction, data display dan conclusion drawing/ferification ?
5.
Identifikasilah 1 contoh analisis data
dalam penelitian kualitatif ?
makasih info nya bagusss.
BalasHapusok. sama-sama. Bukunya udh di print out. kalo mw pesan silahkan komen...
BalasHapusdmn bs dpt bukux kk??
BalasHapusuntuk mahasiswa TP UNM, udh bisa ke perpustakaan jurusan sj, buku udh z setor di ibu faridah..
Hapuskak saya copy yc
BalasHapusyg penting di lampirkan sumburenya
BalasHapusmakasiih yahh,,
BalasHapuskrena ada ini, ga siksa lgi deh ngetikx hehehe :)
Thanks banget Gan ..
BalasHapusmembantu banget Postingan Ente ..
mau nyari teknis analisi data pada penelitian PKP ni
BalasHapussusah bgt!!