Berita Terbaru :

Minggu, 31 Maret 2013

Intranet

a. Konsep Intranet 
Intranet adalah konsep LAN (Local Area Network) yang mengadopsi teknologi Internet dan mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Khoe Yao Tung (1997) mengemukakan Intranet adalah LAN (Local Area Network) yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan berinternet dalam lingkungan lokal. Intranet umumnya juga terkoneksi ke internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan intranet lainnya (internet working) melalui backbone internet. Kompatibilitas intranet (sebagaimana internet) sangat tinggi terhadap sistem lainnya sehingga mudah diterapkan, dipelajari, dikembangkan dan dikonfigurasi ulang. Dukungan Software, program dan sistem operasi yang luas akibat dari popularitas internet menjadikan intranet sebagai masa depan LAN (Local Area Network).
Intranet merupakan sebuah jaringan internal yang dibangun menggunakan teknologi internet (arsitektur berupa Software web dan menggunakan protokol TCP/IP). LAN tidak sama dengan intranet, karena dari segi penggunaan, luas area maupun implementasinya, intranet lebih luas dan bekerja lebih maksimal seperti halnya internet. Namun sangat terbatas dalam hal privilege dan hak akses para pemakainya. Sebuah LAN bisa saja disebut intranet, apabila LAN tersebut menerapkan Software web dan menggunakan protokol TCP/IP didalamnya. Biasanya sebuah LAN dapat dihubungkan dengan jaringan internet, sedangkan intranet justru menghindari koneksi dengan jaringan luar.
Fakta bahwa perkembangan yang ada di dunia internet dapat diimplementasikan secara langsung didalam intranet, menyebabkan intranet sangat populer dan berkembang pesat sejalan dengan perkembangan yang ada di internet. Informasi sekolah (portal) yang mencakup berita, presensi kehadiran, prosedur sekolah, kumpulan data penyimpanan, surat dan komunikasi antar sekolah, dan lain-lain dapat diintegrasikan dalam satu sistem pusat informasi yang berbasiskan HTML (Hypertext Markup Language) atau yang lebih dikenal dengan istilah World Wide Web (WWW).
Awalnya teknologi intranet datang bersama dengan teknologi internet. Perbedaannya adalah pada penggunaan firewall bagi jaringan lokal intranet yang terkoneksi ke internet, agar dapat melindungi aset sistem informasi yang dimiliki sekolah dari serangan pihak luar. Hal ini menjadikan intranet benar-benar dapat berfungsi secara independen dari internet, karena tidak terhubung dengan jaringan luar. Hal lain yang membedakan intranet dan internet adalah dari sisi penggunaannya. Software dan informasi intranet ditujukan bagi kalangan dalam organisasi itu sendiri. Sedangkan informasi di suatu situs internet ditujukan bagi kalangan luas (umum).
Saat ini, teknologi intranet telah mengalahkan popularitas teknologi client-server tradisional. Setiap orang dan sekolah berlomba-lomba memanfaatkan teknologi ini. Komponen pembentuk intranet pada dasarnya sama dengan komponen pembentuk internet, seperti :
1) Software browser
2) Komputer server
3) Perangkat jaringan dan Protokol TCP/IP
4) Bahasa pemrograman
5) Komputer client
6) Perangkat bantu (development tool) untuk manajemen jaringan lokal.

b. Penggunaan Media Moodle Intranet Dalam Pembelajaran TIK
Globalisasi ditandai dengan kemajuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), mendorong terjadinya perubahan di berbagai sektor, tak terkecuali dunia pendidikan pun mengalami perubahan tersebut, seiring dengan perkembangan masyarakat yang bertumpu pada “masyarkat berbasis pengetahuan” (knowledge based society). Sistem pembelajaran pun mengalami perubahan paradigma, yaitu dari paradigma yang berpusat pada “mengajar” menjadi berpusat pada “belajar”. Paradigma yang berpusat belajar berorientasi pada pencapaian tujuan dalam rangka mempersiapkan siswa menjadi manusia yang dapat belajar secara mandiri (independent learners).
Pembelajaran berbasis komputer di era globalisasi saat ini sudah menjadi keharusan. Infrastruktur dan budaya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan syarat utama dalam memacu perkembangan TIK diantaranya pelaku TIK, termasuk penyedia, perancang, dan pemakai TIK. Dalam dunia pendidikan integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada proses pembelajran sudah banyak diterapkan, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi pihak sekolah sebagai unsur pendidikan dalam menerapkan pembelajaran berbasis komputer, diantaranya biaya yang harus disediakan. 
Dengan memanfaatkan media teknologi informasi pada proses belajar mengajar, tentunya akan meningkatkan minat dan prestasi siswa karena dapat lebih termotivasi untuk menggali informasi sebanyak banyaknya. Pada prinsipnya penelitian ini memberikan sharing pengetahuan dan pengalaman tentang pemanfaatan dan penerapan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama dalam menggunakan teknologi web yang mengkhususkan diri sebagai media pembelajaran seperti Media Moodle Intranet pada Jaringan Lokal (LAN).
Bila kita melihat berbagai definisi pembelajaran berbasis web (dalam hal ini Moodle), beragam sekali definisi tentang pembelajaran berbasis web. Dari mulai penggunaan jalinan kerja teknologi untuk mendesain, mengirim, memilih, mengorganisir pembelajaran, kemudian variasi internet dan teknologi web untuk membuat, mengirim, dan memfasilitasi pembelajaran sampai pada penggunaan kekuatan dan jalinan kerja untuk pembelajaran dimanapun dan kapanpun. Ada juga yang menggambarkan sebagai pembelajaran melalui alat-alat elektronik seperti komputer, jaringan komputer, multimedia dan telekomunikasi, adalah satu cara untuk mengatur dan menempatkan informasi melalui perangkat komputer, ditambahkan oleh pendapat yang mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis web sebagai suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer maupun komputer standalone. Dapat ditarik satu kesimpulan bahwa pembelajaran berbasis web merupakan satu upaya untuk memfasilitasi pembelajaran melalui komputer dalam satu jaringan komputer secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous).
Tidak semua sekolah dapat memiliki atau menerapkan pembelajaran berbasis web yang dapat diakses secara global, dimanapun dan kapan pun tanpa terbatas waktu dan tempat. Alasan yang menekankan pada ketidakmampuan sekolah menghubungkan jaringan lokal dengan internet dapat diatasi dengan merancang materi dan menghubungkan dengan server lokal, hal ini akan terlihat seolah komputer telah terkoneksi dengan internet (jaringan global), sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal untuk meningkatkan hasil belajar, hal ini juga didukung oleh salah satu standar kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi yang tidak menekankan semata pada pengetahuan Teknologi Informasi dan Komunikasi, namun pada cara penggunaan dan pemanfaatannya untuk mendukung proses belajar keseluruhan dan pemanfaatannya dalam mendukung pemahaman mata pelajaran lainnya.
Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi perlu mensosialisasikan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi agar semua guru merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi sesuai tingkat kemampuan dan kebutuhan jenjang. Dengan memanfaatkan jaringan lokal dan mengkolaborasikannya dengan server lokal, sekolah akan memiliki pembelajaran yang membawa siswa pada pengalaman nyata seolah terkoneksi dengan jaringan global untuk memfasilitasi pembelajaran sebagai bekal penting pada jenjang pendidikan selanjutnya.
Pembelajaran Media Moodle Intranet adalah salah satu alternative pembelajaran yang dapat dilakukan sekolah untuk mengenalkan pembelajran berbasis web dalam lingkup lokal sekolah (laboratorium komputer) kepada siswa dengan beberapa syarat sebagai berikut :
a. Isi materi disusun dan direncanakan untuk menghasilkan sajian yang efisien dalam penggunaan sumber daya jaringan dengan tetap memiliki alur dan nuansa belajar yang terjaga. 
 b. Bersifat interaktif dan menarik. Hal ini berkait dengan upaya untuk menumbuhkan rasa keingintahuan dan keinginan untuk memperbaiki diri. Keinginan ini harus muncul dari dalam secara wajar. Sajian yang menarik dan tidak bersifat menggurui akan lebih mudah dipahami oleh seseorang dan bisa menahannya berlama-lama di depan layar komputer. 
 c. Adanya jaringan komputer yang terhubungkan dalam satu ruangan tertentu, misalnya laboratorium komputer.
 d. Adanya server local (localhost) untuk mengeksekusi setiap perintah pemanggilan alamat lokal melalui web browser.
e. Adanya tampilan program yang dibuat, biasanya berbasis hypertext. Contoh bahasa yang bisa digunakan adalah Hypertext Markup Language (HTML), Hypertext Preprocessor (PHP), dan Javascript, C++, dan lain sebagainya.
Dengan adanya alternatif pembelajaran berbasis Moodle yang memanfaatkan jaringan komputer ini memungkinkan guru memfasilitasi pembelajaran melalui dunia cyber. Alternatif pembelajaran ini minimal dapat memberikan gambaran kepada siswa bagaimana menggunakan Moddle untuk proses pembelajaran walaupun tidak bisa diakses secara luas di luar jaringan sekolah. 
 Alasan klasik, diantaranya besarnya dana yang harus dikeluarkan sekolah untuk Internet Service Provider (ISP) dapat diatasi dengan membangun dan memanfaatkan jaringan sekolah yang memungkinkan pengenalan e-learning, School On-Off Line, internet di semua sekolah tanpa kecuali, hal ini mendukung kurikulum pendidikan nasional untuk mengenalkan internet pada jenjang sekolah menengah pertama.  Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan media teknologi pendidikan, yaitu dengan cara mencari dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam belajar kemudian dicari pemecahannya melalui aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai. 
Upaya pemecahan permasalahan pendidikan terutama masalah yang berhubungan dengan kualitas pembelajaran, dapat ditempuh dengan cara penggunaan berbagai sumber belajar dan penggunaan media pembelajaran yang berfungsi sebagai alat bantu dalam meningkatkan kadar hasil belajar peserta didik. Teknologi informasi digunakan sebagai media untuk mempermudah pencarian informasi tersebut.

CMS Moodle!!!


Pengertian Moodle 
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program Software yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Software ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam ruang kelas digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Kata Moodle awalnya merupakan kependekan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment, walaupun pada awalnya huruf M kependekan dari kata “Martin’s” yang berasal dari Martin Dougiamas sang pembuat Moodle. Maksud dari modular di sini adalah para developer di seluruh dunia dapat mengembangkan serta menciptakan modul – modul baru untuk menambah fungsional Moodle.
Moodle merupakan sebuah Software Course Management System (CMS) yang dapat di download gratis, digunakan ataupun di modifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License). Saat ini Moodle sudah digunakan pada lebih dari 150.000 institusi di lebih dari 160 negara didunia. Moodle dapat di install pada komputer manapun (Windows, Mac, dan berbagai distro Linux) yang dapat menjalankan PHP dan mendukung database bertipe SQL (MySQL, Postgre, Oracle, ataupun Microsoft SQL Server).
Moodle merupakan produk yang sangat aktif dan cepat perkambangannya. Seiring perkembangannya, banyak fungsi – fungsi baru yang ditambahkan.
Menurut Amiroh (2012 : 2) Beberapa aktivitas pembelajaran yang didukung oleh moodle adalah sebagai berikut :
  • Assigment : Fasilitas ini digunakan untuk memberikan penugasan kepada peserta didik secara online/offline. Peserta didik dapat mengakses materi tugas dan mengumpulkan tugas dengan cara mengirimkan file hasil pekerjaan mereka.
  • Chat : Fasilitas ini digunakan oleh pengajar dan peserta didik untuk saling berinteraksi secara online/offline dengan cara berdialog teks.
3.Forum
Merupakan forum diskusi secara online/offline antara pendidik dan peserta didik yang membahas topik-topik yang berhubungan dengan materi pembelajaran.
4.Quiz
Fasilitas ini digunakan oleh pengajar untuk melakukan ujian atau tes secara online maupun offline.
5.Survey
Fasilitas ini digunakan untuk melakukan jajak pendapat

Elemen Moodle
Berikut ini adalah tingkatan pengguna (user level) pada Moodle adalah sebagai berikut :
a.Administrator
Merupakan pengguna yang mempunyai hak akses tertinggi yang dapat melakukan seluruh fungsi administrasi Moodle.
b.Course creator
Merupakan pengguna yang mempunyai hak akses membuat course dan mengajar dalam course itu.
c.Teacher
Sebagai guru, merupakan pengguna yang dapat melakukan seluruh fungsi course termasuk menambah/mengubah aktivitas, dan memberi nilai.
d.Non-editing Teacher
Mirip seperti tugas seorang asisten guru/dosen, merupakan pengguna yang dapat mengajar pada course tetapi tidak bisa menambah/mengubah aktivitas.
e.Student
Merupakan pengguna yang mempunyai hak untuk mengakses sebuah course tertentu, tetapi tidak berhak melakukan perubahan terhadap course tersebut.
f.Guest
Merupakan pengguna yang mempunyai hak akses sangat terbatas,tergantung pada pengguna Moodle untuk jenis pengguna ini. Agar dapat mengakses Portal Moodle, maka seorang siswa/guru harus mempunyai account (terdaftar) pada Portal Moodle yang bersangkutan. Yang bertugas untuk membuat sebuah account baru adalah seorang administrator, kemudian memberi hak akses kepada siswa / guru tersebut sesuai dengan statusnya (sebagai guru, siswa, atau sebagai administrator).

Pengertian Belajar & Pengertian Pembelajaran


Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan,  kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan.

Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.

Menurut Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely dalam bukunya teaching & Media-A systematic Approach (1971) dalam Arsyad (2011: 3) mengemukakan bahwa “belajar adalah perubahan perilaku, sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang dapat diamati. Dengan kata lain perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati”.

Sedangkan Menurut Gagne dalam Whandi (2007) belajar di definisikan sebagai “suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman”. Slameto (2003: 5) menyatakan belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh  suatu perubahan tingkah laku  yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. 

Lebih lanjut Abdillah (2002) dalam Aunurrahman (2010 :35) menyimpulkan bahwa “belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu”.
    Dengan demikian dapat disimpulkan Belajar adalah perubahan tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jadi, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya.
Pengertian Pembelajaran 

     Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar, di mana pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar adalah siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran. Dalam proses pembelajaran akan mencakup berbagai komponen lainnya, seperti media, kurikulum, dan fasilitas pembelajaran. 
     
     Darsono (2002: 24-25) secara umum menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai “suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik”. Sedangkan secara khusus pembelajaran dapat diartikan sebagai berikut : 
Teori Behavioristik, mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadi hubungan stimulus dan respon (tingkah laku yang diinginkan) perlu latihan, dan setiap latihan yang berhasil harus diberi hadiah dan atau reinforcement (penguatan).
Teori Kognitif, menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari.
Teori Gestalt, menguraikan bahwa pembelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga siswa lebih mudah mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi suatu gestalt (pola bermakna).
Teori Humanistik, menjelaskan bahwa pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Arikunto (1993: 12) mengemukakan “pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar”. Lebih lanjut Arikunto (1993: 4) mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah bantuan pendidikan kepada anak didik agar mencapai kedewasaan di bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap”. 

Sedangkan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
Dari berbagai pendapat pengertian pembelajaran di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang memungkinkan guru dapat mengajar dan siswa dapat menerima materi pelajaran yang diajarkan oleh guru secara sistematik dan saling mempengaruhi dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada suatu lingkungan belajar.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/ media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Proses yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum,  sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan media.
Demikian pula kunci pokok pembelajaran ada pada guru (pengajar), tetapi bukan berarti dalam proses pembelajaran hanya guru yang aktif sedang siswa pasif. Pembelajaran menuntut keaktifan kedua belah pihak yang sama-sama menjadi subjek pembelajaran. Jadi, jika pembelajaran ditandai oleh keaktifan guru sedangkan siswa hanya pasif, maka pada hakikatnya kegiatan itu hanya disebut mengajar. Demikian pula bila pembelajaran di mana siswa yang aktif tanpa melibatkan keaktifan guru untuk mengelolanya secara baik dan terarah, maka hanya disebut belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menuntut keaktifan guru dan siswa.

Referensi
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.
Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Penerbit AlfabetaSlameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka  Cipta.
Wandi, (2007). Pengertian Belajar Menurut Ahli. (Online).http://www.whandi.net/2007/05/16/pengertian-belajar-menurut-ahli. Diakses 21 Oktober 2012

Sabtu, 30 Maret 2013

PEMANFAATAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR



A.    Konsep dasar media pembalajaran
      Ada beberapa konsep, definisi media pendidikan atau media pembelajaran. Rossi dan Briedle (1996: 3) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya.
      Namun demikian, media bukan hanya berupa alat ataubahan saja, akan tetapi hal-hal yang lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
      Dari dua pengertian diatas, maka tampak pengertian terkait pengertian yang dikemukakan gerlach lebih luas dibandingkan dengan pengertian yang pertama. Adapula yang berpendapat bahwa media pengajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 
B.     Pentingnya media pembelajaran
Media sangat penting dalam suatu pembelajaran karena dapat membantu pendidik dalam melakukan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Misalnya untuk mempelajari bagaimana kehidupan makhluk hidup di dasar laut, tidak mungkin guru membimbing siswa langsung menyelam ke dasar lautan, atau membelah dada manusia hanya umtuk mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, seperti cara kerja jantung ketika memompakan darah.  Jadi media disini dapat dikatakan sebagai alat peraga pembelajaran yang membantu proses belajar.
Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa, Edgard Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut kemudian dinamakan kerucut pengalaman cone of experiment.
Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale memberikan gambaraqn bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa.
Uraian setiap pengalaman belajar seperti yang digambarkan dalam kerucut akian dijelaskan berikut ini :

  1. Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh siswa sebagai hasil dari aktivitas sendiri.
  2. Pengalaman tiruan adalah pengalaman yang diperoleh melalui benda atau kejadian yang dimanipulasi agar mendekati keadaan yang sebenarnya.
  3. Pengalaman melalui drama, yaitu pengalaman yang diperoleh dari kondisi dan situasi yang diciptakan melalui drama (peragaan) dengan menggunakan scenario yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
  4. Pengalaman melalui demonstrasi adalah teknik penyampaian informasi melalui peragaan.
  5. Pengalaman wisata, yaitu pengalaman yang diperoleh melalui kunjungan siswake suatu objek yang ingin dipelajari
  6.   Pengalaman melalui pameran artinya pameran disini adalah usaha untuk menunjukkan hasil karya
  7. Pengalaman melalui televisi merupakan pengalaman tidak langsung sebab televisi merupakan perantara.
  8. Pengalaman melalui gambar  Hidup dan film merupaka rangkaian gambar mati yang diproyeksikan pada layar dengan kecepatan tertentu.
  9. Pengalaman melalui radio, tape recorder dan gambar.
  10. Pengalaman melalui lambing-lambang visual seperti grafik, gambar, dan bagan,
  11. Media melalui lambing verbal merupakan pengalaman yang sifatnya lebih abstrak.

Dari gambaran kerucut pengalaman tersebut, siswa akan lebih kongkret memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung, melalui benda-benda tiruan, pengalaman melalui drama, demonstrasi wisata dan melalui pameran.
C.    Fungsi dan manfaat penggunaan media pembelajaran
      Pengetahuan akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui bahasa verval. Hal ini di gambarkan oleh Edgar Dale, hal tersebut dapat memungkinkan terjadinya verbalisme. Artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung dalam kata tersebut sehingga dapat menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Olehnya itu sebaiknya diusahakan agar pengalaman siswa menjadi lebih kongkret, pesan yang ingin di capai, dilakukan melalui kegiatan yang dapat mendekatkan siswa.
      Penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal selain dapat menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi, juga gairah siswa untuk menangkap pesan akan semakin berkurang, karena siswa kurang di ajak berpikir dan menghayati pesan yang disampaikan, padahal untuk memahami sesuatu perlu keterlibatan siswa baik fisik maupun psikis.
Media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan untuk :
a)      Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu     
      Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat di abadikan dengan foto, film, atau direkam melalui video atau radio. Kemudian peristiwa tersebut disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan. Misalnya guru dapat menjelaskan gerhana matahari yang langka melalui hasil rekaman video.
b)      Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu
      Dengan media pembelajaran bahan pelajaran yang bersifat abstrak akan menjadi kongkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme.
      Media pembelajaran juga dapat membantu menampilkan objek yang terlalu besar dan objek yang terlalu kecil. Untuk menampilkan objek tersebut, pendidik atau guru dapat memanfaatkan film slide, foto-foto, atau gambar. Benda-benda kecil dapat ditampilkan pula dengan memanfaatkan mikroskop dan microprojector.
      Untuk memanipulasi keadaan, juga media pembelajaran dapat menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat yang sulit diikuti seperti gerakan mobil, gerakan kapal terbang, atau sebaliknya dapat mempercepat gerakan-gerakan yang lambat seperti gerakan pertumbuhan tanaman.
c)      Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
      Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran meningkat.
Dari beberapa fungsi di atas maka media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai berikut:
a)      Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa
b)      Media dapat mengatasi batas ruang kelas
c)      Media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan lingkungan
d)     Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan
e)      Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata dan tepat
f)       Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik
g)      Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru
h)      Media dapat mengontrol kecepatan belaajar siswa
i)        Media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang kongkret sampai yang abstrak.

D.    Klasifikasi dan macam-macam media pembelajaran
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut melihatnya.
a.       Dilihat dari sifatnya, media dibagi ke dalam :
1)      Media auditif
2)      Media visual
3)      Media audiovisual
b.      Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dibagi ke dalam :
1)      Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi.
2)      Media yang mempunyai daya liut yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, foto dsb.
c.       Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dibagi ke dalam :
1)      Media yang diproyeksikan
2)      Media yang tidak diproyeksikan

E.     Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran
      Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media pembelajaran
Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya :
a.       Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b.      Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran
c.       Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa.
d.      Media yang digunakan memerhatikan efektivitas dan efesien.
e.       Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.

F.     Sumber belajar
      Yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
      Dalam pengajaran tradisional, guru sering hanya menetapkan buku sebagai sumber belajar. Dalam proses pembelajaran yang dianggap modern sesuai tuntutan standar proses pendidikan dan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi, maka sebaiknya guru memanfaatkan sumber lainnya selain buku.
      Beberapa sumber balajar yang bias dimanfaatkan oleh guru khsusunya dalam setting proses pembelajaran didalam kelas diantaranya adalah :
a.       Manusia sumber
b.      Alat dan bahan pengajaran
c.       Berbagai aktivitas dan kegiatan
d.      Lingkungan atau setting

Jumat, 29 Maret 2013

Satu Link untuk tebar sejuta Link

Anda ingin Agar Link ke Blog Anda nempel terus dan dibantu promosikan oleh 1 juta orang lebih? Jika Ya, maka Anda dapat menggunakan iklan dengan Faktor Kali. Cara Kerjanya sangat sederhana. Anda mendaftar di link yang akan saya sebutkan beberapa saat lagi. Kemudian langsung LOGIN dan isi Data Anda meliputi Blog Anda, judul Blog Anda dan keterangan singkat tentang Blog Anda tersebut. Segera setelah itu anda akan punya WEBSITE REPLIKA KHUSUS dengan id Anda yang unik untuk Anda promosikan. Saran saya letakkan saja link link ini di blog Anda agar orang lain dapat mengikuti.

Anda pasti sangat mudah mengajak orang untuk mendaftar, karena semua orang butuh promosi, setiap orang ingin iklan mereka tersebar dengan cepat. Ok, anggaplah anda telah mulai mempromosikan website replika Anda tadi. Kita asumsikan 2 orang teman Anda sudah Gabung melalui link Anda!. 2 Orang ini disebut Level 1 Anda. Setelah itu promosi otomatis Anda akan mulai segera bekerja sendiri bagaikan autopilot. Mengapa? Karena link ke blog Anda tadi NEMPEL pada website 2 orang member Anda tadi. Sekarang Anda mulai dibantu promosi oleh 2 orang!.
2 Orang member Anda tadi juga bisa mengerjakan cara yang sama, mereka mengajak masing-masing 2 teman mereka, berarti ada tambahan 4 orang kan?. 4 Orang ini disebut Level 2 Anda. Total Jumlah member Anda sekarang menjadi 6. Kemudian ini berlanjut terus, 4 orang baru yang di level 2 Anda tadi juga mengajak 2 teman mereka, tambah 8 (Level 3). Sekarang Anda telah dibantu oleh 14 orang. Link Ke Blog Anda dibawa oleh 14 orang, padahal Anda hanya ngelink ke tempat saya satu kali bukan? Ini terus berlanjut!
Perkembangan seperti ini tabel perkembangannya:
Level Jumlah Total
1 2 2
2 4 6
3 8 14
4 16 30
5 32 62
6 64 126
7 128 254
8 256 510
9 512 1022
10 1024 2046
11 2048 4094
12 4096 8190
13 8192 16382
14 16384 32766
15 32768 65534
16 65384 131070
17 131072 262142
18 262144 524286
19 524288 1048574
20 1048576 2097150
Ternyata jika Anda mendaftar setelah ini, memasukkan informasi blog Anda, kemudia saya mengajak 2 orang saja maka iklan Anda dapat dibawa bukan oleh 1 juta orang lebih melainkan 2 Juta orang lebih! Promosi Anda yang sederhana bisa membuat iklan Anda NEMPEL pada sebanyak itu orang. Gratis pula!.
Anda tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Silahkan bergabung sekarang juga kesini:
http://didianto.com/go/?id=ichaltp09
Semoga bisnis Anda tambah laris!